Mayoritas generasi milenial sudah bosan dengan perdebatan politik di dalam negeri. Ini lantaran elite politik dan penggembira saling menyudutkan satu sama lain.
- Ditunjuk Mendagri Jadi Pj, Gubernur Serahkan SK Plh Bupati Muba ke Apriyadi
- Jelang Akhir Jabatan, Beni: Saya Sudah Berusaha jadi Tukang Cuci Piring yang Baik
- Lebih dari Sekadar Pemblokiran Rekening: Ada Kekuatan Besar yang Memaksa Titan Group Kolaps?
Baca Juga
Begitu kata Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian Masyarakat Millennial (LPMM) Alamsyah Wijaya saat memaparkan hasil survei terbaru lembaganya bertajuk “Atmosfir Politik di Mata Generasi Milenial”, Selasa (25/1).
”69,6 persen mengaku bosan dengan perdebatan politik,” ujarnya.
Persepsi generasi milenial itu juga tidak lepas dari pesta demokrasi 5 tahunan yang terus menerus disuguhkan adu argumen, baik dalam ruang diskusi maupun saling singgung lewat media jurnalis maupun medsos.
“Sekarang hanya 24,7 persen generasi milenial merasa suka dan mayoritas mengatakan bisa jadi hiburan saat santai. Sisanya 5,3 persen tidak memberikan jawaban saat dilakukan survei,” urainya.
Di satu sisi, survei LPMM ternyata menemukan bahwa sebanyak 91,7 persen generasi milenial menyatakan sudah muak dan pusing melihat pelbagai pencitraan para pejabat negara dan politik yang punya hasrat nyapres. Sikap ini jadi identitas kebanyakan milenial.
“Sehingga bagi mayoritas generasi milenial, pemimpin era milenial haruslah melek teknologi dan tahu keinginan rakyat,” tutup Alamsyah.
Survei ini digelar pada 3 hingga 19 Januari 2022 dengan melibatkan 1962 sampel generasi milenial kelahiran 1981 hingga 2007, yang tersebar di 34 provinsi. Survei mengunakan metode multistage random sampling dan teknik pengumpulan data dengan pengamatan. Margin of error survei 2,23 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
- Masyarakat Banten Pasang Spanduk Minta Firli Bahuri Maju Pilpres 2024
- Jadi Saksi Nikah Adik Jokowi, Jenderal Andika Perkasa Masuk Radar Pilpres 2024?
- Formula E Jakarta Disaksikan 170 Negara, FKDM: Aneh Kalau Masih Ada yang Nyinyir