Harga Kopi Robusta di Pagar Alam Turun, Petani Tunda Penjualan

Salah satu gudang kopi milik Tomo Uguan di Pagar Alam/Foto: Taufik
Salah satu gudang kopi milik Tomo Uguan di Pagar Alam/Foto: Taufik

Harga jual biji kopi Robusta di kota Pagar Alam mengalami penurunan signifikan, dari Rp 72 ribu per kilogram menjadi Rp 63 ribu per kilogram. Penurunan ini membuat banyak petani kopi menunda penjualan, berharap harga akan kembali naik.


Anca Dayat, salah satu pengepul kopi di Pagar Alam, mengkonfirmasi penurunan harga beli di tingkat pengepul. Dia menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh puncak musim panen, yang menyebabkan jumlah biji kopi melimpah sementara permintaan dari konsumen tidak meningkat.

"Awalnya, kami membeli biji kopi dengan harga cukup tinggi karena permintaan dari mitra di Lampung dan kebutuhan pabrik-pabrik kopi di Jawa. Namun, setelah kuota ekspor terpenuhi dan ketersediaan biji kopi melimpah, harga beli harus diturunkan," ujar Anca, Rabu (31/7).

Dia juga mengatakan bahwa beberapa pengepul besar di Lampung dan Jawa sudah tidak menerima biji kopi dari Pagar Alam karena mendapatkan pasokan dari daerah lain. 

"Informasinya, barang di gudang Lampung menumpuk karena penurunan harga jual, sehingga uang pengepul juga tertahan," ungkapnya.

Sementara itu, Iril, seorang petani kopi, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penurunan harga tersebut. Dia takut harga akan terus turun hingga mendekati level harga tahun lalu. 

"Saat ini kami hanya bisa menjual dengan harga Rp 63.000/kg, padahal minggu lalu masih Rp 68.000/kg," jelasnya.

Iril juga menyebutkan bahwa beberapa petani terpaksa menjual kopi meski harga sedang turun, agar tidak terus mengalami kerugian jika harga anjlok lebih jauh. 

"Dijual saja, lebih baik menyesal harga naik daripada terus turun," tutupnya.