Harga Jatuh Drastis, Petani Duku Muratara Kecewa

Penjual buah duku di ruas Jalinsumteng Muratara. (alam/rmolsumsel.id)
Penjual buah duku di ruas Jalinsumteng Muratara. (alam/rmolsumsel.id)

Musim buah duku yang seharusnya menjadi berkah bagi petani di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) justru meninggalkan kekecewaan. 


Harga buah duku tahun ini anjlok hingga Rp 5 ribu per kilogram, jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 15-18 ribu per kilogram di tingkat pengepul.

Anjloknya harga disebabkan oleh melimpahnya hasil panen duku yang matang secara bersamaan, baik di Muratara maupun di daerah lain. Hal ini membuat petani tidak memiliki daya tawar untuk menjaga harga jual tetap tinggi. 

Marto (50), seorang petani duku, mengungkapkan kondisi tahun ini sangat berat bagi para petani. "Kalau untuk saat ini, tidak bisa menahan harga tinggi karena buah duku sudah masak dan harus cepat dipanen. Kalau terlambat, buah akan membusuk dan tidak bisa dijual," ujarnya.

Ia menambahkan pada tahun lalu, harga duku dari pengepul bisa mencapai Rp 15-18 ribu per kilogram. Sedangkan untuk penjualan eceran, harga berkisar antara Rp 10-12 ribu per kilogram. "Tahun ini benar-benar turun drastis. Mungkin karena hasil panen duku tahun ini sangat melimpah," jelasnya.

Hal senada disampaikan Yuli (45), pemilik kebun duku di Muratara. Ia mengatakan bahwa tidak seperti durian yang bisa diolah menjadi tempoyak atau lempuk, buah duku harus segera dijual karena tidak bisa disimpan lama. 

"Kondisi seperti ini memaksa kami untuk tetap menjual duku, meskipun harganya murah. Daripada tidak ada hasil sama sekali, lebih baik dijual," ungkap Yuli.