Hapuskan Impor Atlet, Ratusan Karateka Ikuti Kejurda II Piala M Alki

Aksi dua karateka cilik dalam kompetisi Kejurna II Piala M Alki di OKI. (Hari Wijaya/rmolsumsel.id)
Aksi dua karateka cilik dalam kompetisi Kejurna II Piala M Alki di OKI. (Hari Wijaya/rmolsumsel.id)

Untuk memutus rantai mutasi dan menghapuskan budaya impor atlet, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berupaya melakukan pembinaan dan menciptakan iklim kompetisi lokal. Kali ini, Federasi Karateka Indonesia (FORKI) OKI menggelar Kejuaraan Daerah (Kejurda) karate Piala M Alki Ardhiansyah Iskandar.


Kejuaraan yang digelar di Gedung Kesenian Kayuagung 25-26 Juni itu, bertujuan mencari bibit serta memberdayakan atlet dari lokal OKI. Sebagai tolok ukur pembinaan atlet berprestasi.

"Kejurda II FORKI OKI menjadi wadah untuk menjaring atlit berprestasi di Kabupaten OKI yang mampu meneruskan estafet prestasi cabang olahraga karate," ungkap Ketua Pengcab FORKI OKI, Asmar Wijaya pada pembukaan Kejurda II FORKI OKI, Sabtu (25/6).

Pemberdayaan atlet lokal tersebut tambah Asmar, bagian dari upaya menghapus budaya impor atlet dari luar daerah. 

"Kita berupaya memutus mata rantai mutasi atlet dengan melakukan pembinaan dan menciptakan iklim kompetisi lokal," terang dia.

Kejurda II FORKI OKI Piala M Alki diikuti oleh ratusan karateka. Mereka berasal dari 6 perguruan karate (Dojo) antara lain, Aski, Gojukai Ikaga, Gokasi, Lemkari, Shokaido, Wadokai. 

Sedangkan Cabang pertandingan yang dilombakan antara lain, Komite dan Kata untuk kelas usia dini dan kelas pemula dan Kategori Open Tournament untuk kelas Junior dan Senior.

M Alki Ardhiansyah selaku penyelenggara perlombaan mengatakan, Kejurda tersebut merupakan peluang bagi atlet lokal untuk mengukir prestasi.

"Kini anak muda OKI punya kesempatan yang sama untuk mengukir prestasi. Mari menjadi juara sejati yang menjunjung tinggi sportivitas," kata Alki.

Sementara Ketua KONI OKI, Juni Alpansuri, menyampaikan, Kejurda FORKI dapat memberikan kesempatan untuk melatih mental para atlit di OKI.

"Melalui kejurda ini Para atlit karate di OKI  dapat memiliki mentalitas juara, siap bertanding pada level apapun," kata Juni.

Wakil Ketua FORKI Sumsel, Raimar Yousnaidi mengapresiasi kejurda FORKI OKI. Menurutnya, Kejurda tersebut merupakan yang pertama se-Sumsel.

"Kami sangat mengapresiasi sekaligus bangga karena OKI jadi yang pertama kali di Sumsel mengadakan Kejurda untuk memberikan kesempatan atlit untuk berkompetisi," terang Raimar. 

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, M.Refly mengatakan, Kejurda itu jadi wadah terbaik untuk menemukan sekaligus membina atlit potensial di OKI.

"Setelah tahun lalu, Keberhasilan Kabupaten OKI berhasil tembus 5 besar Pekan Olahraga tingkat provinsi Sumsel, salah satunya berkat sumbangsih medali dari cabor olahraga Karate," kata Refly.

Ia berharap dengan Kejurda,  prestasi olahraga di OKI, khususnya cabor karate dapat terus naik.

"Kalau kita konsisten, bukan tidak mungkin OKI akan jadi Rumah bagi karateka-karateka hebat si Provinsi Sumsel", pungkasnya.