Gelar Pameran Senjata Besar-besaran, Malaysia Unjuk Gigi jadi Pusat Industri Pertahanan Kawasan

Gelaran pameran Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA)/Net
Gelaran pameran Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA)/Net

Pameran senjata Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) 2023 yang digelar Malaysia telah menarik perhatian dunia. Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global, industri pertahanan menggeliat.


Setelah vakum selama empat tahun, Malaysia menggelar LIMA secara besar-besaran yang berlangsung selama lima hari dan berakhir pada Sabtu (27/5). Lebih dari 500 perusahaan dari sekitar 20 negara memamerkan teknologi mereka.

Diperkirakan ada sekitar 4 miliar dolar AS kesepakatan dan janji yang disegel selama pameran, seperti dimuat Channel News Asia.

Pada pidato pembukaan di acara tersebut, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan bahwa keberhasilan LIMA 2023 akan memperkuat Malaysia sebagai pusat regional untuk industri kedirgantaraan dan maritim.

Malaysia, yang secara tradisional mempertahankan pengeluaran pertahanannya tidak lebih dari 1 persen dari produk domestik bruto (PDB), telah meningkatkan anggarannya sebesar 10 persen tahun ini.

Peningkatan anggaran dilakukan lantaran banyak alutsista yang sudah usang dan ketinggalan jaman.

Salah satu pembelian yang dilakukan oleh Malaysia adalah 18 jet tempur FA50 dari Korea Selatan.

Indonesia, Filipina, dan Thailand telah melakukan pembelian serupa dari perusahaan kedirgantaraan Korea Selatan, Korean Aerospace Industries, karena belanja pertahanan meningkat di tengah ketegangan geopolitik global.