Indonesian Corruption Watch (ICW) menggelar debat terbuka wawasan kebangsaan di ruang wartawan Gedung Merah Putih KPK pada Jumat (4/6). Namun, debat yang menghadirkan Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi, Giri Suprapdiono dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri itu, tak dihadiri mantan Kapolda Sumsel tersebut.
- Heboh Pertemuan Jokowi-Agus Rahardjo Bahas Penghentian Kasus Setnov, Istana: Tak Ada dalam Agenda
- Tidak Sampai 2 Jam, Saut Situmorang Jalani Pemeriksaan dan Jawab Semua Pertanyaan Penyidik
- Dalami Kasus Pemerasan Firli Bahuri, Eks Wakil Ketua KPK Saut Situmorang Diperiksa Bareskrim
Baca Juga
Padahal debat terbuka ini diharapkan memberi pencerahan atas polemik saat ini. "Sayangnya, Pak Firli tak memenuhi undangan ini,” kata pembawa acara sekaligus peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut jurnalis Najwa Shihab yang saat ditanya menyebut jika Firli Bahuri tidak pernah mengindahkan undangan untuk melakukan wawancara. Kata Najwa, pihak KPK selalu diwakilkan oleh Wakil Ketua, Nurul Ghufron.
Sehingga, ia menilai ada perbedaan Pimpinan KPK era Agus Rahardjo dengan Firli Bahuri. Nana mengakui, saat KPK dipimpin Agus Rahardjo memiliki kedekatan dan kerap kali datang ke Gedung Merah Putih KPK. “Kalau saya bandingkan pimpinan yang dulu seringkali saya yang datang ke KPK,” ungkap Nana kepada awak media.
Sebelumnya, Giri menyatakan kesediaannya untuk melakukan debat terbuka terkait polemik TWK dengan Firli Bahuri. Permintaan debat terbuka itu mulanya ramai dalam perbincangan media sosial. Giri yang sudah bekerja di KPK selama 16 tahun ini menyesalkan dirinya dinyatakan tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK).
Dia menyatakan, debat terbuka wawasan kebangsaan dengan Firli Bahuri ini dilakukan untuk membuktikan suatu kebenaran. Padahal, lulusan dari Institute to Social Studies-Erasmus University of Rotterdam mengakui pernah mengikuti tes wawasan kebangsaan (TWK) saat seleksi calon pimpinan (capim) KPK pada 2014, dia lulus dan masuk 19 besar. Serta pada seleksi capim KPK 2019, Giri pun lulus dan masuk 40 besar.
“Bahkan saya satu kelompok dalam proses diskusi dengan Ketua KPK (Firli Bahuri),”terangnya.
- Heboh Pertemuan Jokowi-Agus Rahardjo Bahas Penghentian Kasus Setnov, Istana: Tak Ada dalam Agenda
- Firli Bahuri Penuhi Panggilan Bareskrim Sebagai Tersangka
- Tidak Sampai 2 Jam, Saut Situmorang Jalani Pemeriksaan dan Jawab Semua Pertanyaan Penyidik