Beberapa kampus di Sumatera Selatan diketahui memiliki “mahasiswa abadi” atau mahasiswa yang tidak lulus-lulus hingga jelang batas maksimum perkuliahannya.
- Kenang Sosok Tjahjo Kumolo, Puan Maharani Sangat Terasa dengan Ketenangan dan Kematangan dalam Berpolitik
- Usai Paripurna, Berikut Nama Calon Hakim Agung dan Hakim Ad Hoc yang Disetujui DPR
- Jokowi Kunjungi Lokasi Terdampak Perang di Kota Irpin
Baca Juga
Ketua DPRD Sumatera Selatan, RA Anita Noeringhati merasa prihatin dengan adanya fenomena “mahasiswa abadi” tersebut. Tak hanya di kampus swasta, bahkan “mahasiswa abadi” juga ada di kampus negeri seperti Universitas Sriwijaya (Unsri).
“Unsri dan perguruan tinggi lainnya kita hanya sifatnya koordinatif, karena bukan menjadi mitra. Jadi kita hanya sifatnya koordinasi. Ada apa sih sebenarnya fenomena mahasiswa abadi ini,” ujar Anita, Minggu (15/5).
Politisi Partai Golkar ini mempertanyakan alasan para mahasiswa tersebut betah bertahun-tahun di kampus hingga terancam DO.
“Ada apa ini sebenarnya? Apakah mereka saking asyiknya menjadi aktivis atau saking asyiknya berorganisasi atau apa,” tanya Anita.
Menurut Anita, kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Apalagi kalau ujungnya mahasiswa tersebut drop out (DO) karena melebihi batas waktu perkuliahan.
Anita pun memintan manajemen kampus untuk mengevaluasi sistem perkuliahannya untuk menekan jumlah “mahasiswa abadi”.
- KPK Lelang 14 Mobil dan 5 Motor, Berminat, Ini Caranya
- Partai Garuda: Penggunaan Narkotika untuk Kebutuhan Medis Bukan Hal Baru
- Ratusan Orang Daftar Calon Anggota Bawaslu Sumsel, Timsel Lakukan Periksaan Dokumen