Empat Wilayah di Musi Rawas Catat Kasus Tinggi DBD

Petugas melakukan penyemprotan atau fogging guna memberantas nyamuk penyebab DBD/ist
Petugas melakukan penyemprotan atau fogging guna memberantas nyamuk penyebab DBD/ist

Dinas Kesehatan (Dinkea) Kabupaten Musi Rawas (Mura) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD).


Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Mura  Edwar mengatakan dengan kondisi saat ini terjadi perubahan cuaca ke penghujan, diperkirakan terdapat banyak tempat perlindungan nyamuk. 

"Populasi nyamuk semakin banyak dengan demikian itu biasanya peningkatan kasus DBD terjadi," jelasnya.

Di Kabupaten Mura menurutnya sudah ada beberapa kasus DBD terjadi. Dan terakhir yakni terjadi di wilayah Kecamatan Muara Beliti dengan Kecamatan Jayaloka. 

Edwar menambahkan, pihaknya rutin setiap tahun mengimbau dengan sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa DBD. Apabila terjadi peningkatan kasus kepada seluruh Puskesmas di wilayah Kabupaten Mura.

"Jadi kita mengimbau untuk melakukan surveilance aktif dan ketat. Apabila melihat kasus-kasus panas yang mencurigai seperti DBD, kami mengharapkan segera melaporkan kasus DBD yang ada di Musi Rawas," ungkapnya. 

Selain itu kepada masyarakat bila alami sakit demam tinggi dan ada bercak merah untuk datang ke Puskesmas dilaporkan. "Meskipun tidak ada bercak, sebaiknya kewaspadaan dan diharapkan segera melapor ke Puskesmas walaupun nanti bukan DBD," timpalnya.

Edwar juga mengharapkan masyarakat untuk meningkatkan namanya pemberantasan sarang nyamuk dengan mengaktifkan kembali kader jumantik. Termasuk dengan mengaktifkan 3 M (menguras, menutup dan menimbun). 

Di Kabupaten Mura, Edwar menambahkan ada sejumlah wilayah yang menjadi daerah beresiko kasus DBD. Yakni Muara Beliti, Tugumulyo, Muara Kelibgo dan Megang Sakti. 

"Untuk wilayah lain bukannya tidak ada kasus, ada kasus tapi tidak banyak. Tapi untuk yang empat wilayah tadi tinggi kasus DBD nya," bebernya.

Berikut ini jumlah kasus DBD di Kabupaten Mura berdasarkan data Dinkes Kabupaten Mura dengan total 56 kasus. Meliputi Januari 7 kasus, Februari 10 kasus, Maret 3 kasus, April 7 kasus, Mei 5 kasus, Juni 7 kasus, Juli 7 kasus, Agustus 4 kasus dan September 8 kasus.

"Kalau seandainya nanti ada kasus DBd dan telah dilakukan penyelidikan dan ternyata disekitar rumah penderita radius 500 meter ada kasus tambahan, akan dilakukan fogging," pungkasnya.