Ekspor Batu Bara Sumsel Menurun 4,5 Persen

Ilustrasi ekspor. (Istimewa/net)
Ilustrasi ekspor. (Istimewa/net)

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel mencatat, jumlah pengiriman barang keluar negeri atau ekspor untuk komoditas pertambangan, khususnya batu bara mengalami penurunan.


Koordinator Fungsi Statistik Distribusi dari BPS Sumsel, Sukerik mengakui penurunan ekspor batu bara di Juni 2022 cukup signifikan dibandingkan Mei lalu.

"Tercatat, penurunan ini sebesar 21,56 persen atau turun menjadi 256,27 juta dolar AS," katanya, Kamis (4/8).

Dia juga mengakui, nilai ekspor secara keseluruhan semua komoditas di Sumsel mengalami penurunan hingga 4,5 persen pada Juni 2022, dari semula 618,92 juta dolar AS menjadi 591,04 juta dolar AS. "Penurunan ini dipengaruhi oleh rendahnya ekspor non migas," terangnya.

Tercatat, ekspor non migas ini mengalami penurunan di Juni sebesar 73,21 juta dolar AS. Dari semula 589,72 juta dolar AS menjadi 516,50 juta dolar AS. Meski demikian, secara keseluruh nilai ekspor pada sektor nonmigas ini mengalami peningkatan secara kumulatif sejak Januari hingga Juni 2022. 

"Peningkatannya itu mencapai 3.141,66 juta dolar AS atau naik 39,65 persen," ujarnya.

Saat ini ekspor yang masih tumbuh dan tereduksi dari sektor ekspor Minyak dan Gas (Migas). Berdasarkan data, saat ini sektor migas tereduksi sebesar 45,33 juta dolar AS yaitu dari 29,21 juta dolar AS menjadi 74,54 juta dolar AS pada Juni 2022. 

"Secara keseluruhan untuk nilai ekspor Sumsel Migas periode Januari-Juni 2022 mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun 2021, yakni sebesar 44,64 persen atau mencapai 3.346,75 juta dolar AS," bebernya.

Dia juga menambahkan, hingga saat ini ekspor terbesar Sumsel yakni India sebesar 120,13 juta dolar AS. Kemudian, disusul Tiongkok sebesar 112,24 juta dolar AS, dan ke Malaysia hanya 63,04 juta dolar AS. "Kontribusi ketiganya mencapai 49,98 persen," pungkasnya.