DPRD Muara Enim Usulkan Ahmad Usmarwi Kaffah jadi Bupati Definitif

Ketua DPRD Muara Enim, Liono Basuki tandatangani usul pengangkatan dan pengesahan Wakil Bupati Muara Enim menjadi Bupati Muara Enim Sisa Masa Jabatan 2018-2023, di ruang Rapat Paripurna DPRD Muara Enim. (Noviansyah/Rmolsumsel).
Ketua DPRD Muara Enim, Liono Basuki tandatangani usul pengangkatan dan pengesahan Wakil Bupati Muara Enim menjadi Bupati Muara Enim Sisa Masa Jabatan 2018-2023, di ruang Rapat Paripurna DPRD Muara Enim. (Noviansyah/Rmolsumsel).

DPRD Muara Enim mengusulkan Ahmad Usmarwi Kaffah menjadi Bupati Muara Enim definitif sisa masa jabatan 2018-2023.


Usulan itu disampaikan dalam Rapat Paripuma ke-l DPRD Muara Enim Tahun 2023 dalam rangka Usul Pengangkatan dan Pengesahan Wakil Bupati Muara Enim menjadi Bupati Muara Enim Sisa Masa Jabatan 2018-2023, di ruang Rapat Paripurna DPRD Muara Enim, Kamis (26/1).

Ketua DPRD Muara Enim Liono Basuki mengatakan, setelah disetujuinya pengusulan pengesahan pengangkatan Wakil Bupati Muara Enim menjadi Bupati Muara Enim Masa Jabatan 2018-2023.

Maka, berdasarkan Ketentuan Pasal 173 ayat (4) UU Nomor 10 Tahun 2016 usul penetapan tersebut dituangkan dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Muara Enim tentang Pengusulan Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Muara Enim menjadi Bupati Muara Enim Masa Jabatan 2018-2023. 

"Selanjutnya sesuai dengan ketentuan Pasal 79 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Keputusan DPRD ini akan disampaikan kepada Gubernur Sumatera Selatan untuk diteruskan kepada Menteri Dalam Negeri guna mendapatkan Pengesahan Pengangkatan," tandas dia. 

Sekedar informasi, Ahmad Usmarwi Kaffah merupakan Wakil Bupati Muara Enim yang baru dilantik oleh Gubernur Sumsel, pada Rabu (25/1) lalu. 

Dirinya menggantikan dua Bupati Muara Enim yang sebelumnya terkena kasus tindak pidana korupsi. Pertamanya yakni Ahmad Yani yang terjerat Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada (2/9/2029) lalu atas kasus suap 16 paket proyek di Dunas PUPR. 

Tak lama berselang Wakil Bupati yakni Juarsyah yang menggantikan Ahmad Yani sebagai Bupati Muara Enim terseret dalam kasus yang sama karena ikut menikmati uang suap.