DPR Ramai-ramai Protes KSAD "Bolos" saat Rapat Kerja Bersama Komisi I

Rapat kerja Komisi I DPR RI bersama Menteri Pertahanan, Panglima TNI, KSAD, KSAL, dan KSAU di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9)/Repro
Rapat kerja Komisi I DPR RI bersama Menteri Pertahanan, Panglima TNI, KSAD, KSAL, dan KSAU di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9)/Repro

Rapat kerja Komisi I DPR RI bersama Panglima TNI dan kepala staf TNI tiga matra hari ini tidak dihadiri KSAD, Jenderal Dudung Abdurachman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.


Ketidakhadiran Jenderal Dudung ini pun dipersoalkan anggota Komisi I DPR RI Dapil Papua, Yan Permenas Mandenas. Menurutnya, kehadiran KSAL penting untuk ditanyai sejumlah kasus yang menimpa TNI AD.

"Saya pikir ini harus menjadi catatan penting karena sudah beberapa kali kami rapat di sini (KSAD) terus diwakili,” ucap Yan di dalam ruang rapat, Senin (5/9).

Ia lantas menyinggung kasus pembunuhan disertai mutilasi di Kabupaten Mimika, Papua.

"Apalagi dengan kejadian kasus mutilasi di Timika, kami sebenarnya butuhkan KSAD hadir di sini untuk menjelaskan,” imbuhnya.

Selain itu,  anggota Komisi I Fraksi PKS Sukamta mengatakan bahwa ketidakhadiran Jenderal Dudung di rapat memang sudah terulang untuk kesekian kali.

"Kalau (alasan) rapat dengan anak buah mosok lebih penting dibanding dengan Komisi I. Saya enggak tahu bagaimana hierarki disipliner di TNI. Tapi setahu saya, kalau TNI itu dipanggil orang yang pangkatnya di atasnya, itu yang di bawah tinggal semua,” kata Sukamta.

Tak sampai di situ, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Bobby Rizaldi juga memberikan tanggapan mengenai ketidakhadiran KSAD. Dia menyarankan untuk dilakukan rapat khusus dengan KSAD membahas kasus mutilasi di Timika.

"Jadi saya usul khusus untuk mutilasi ini mungkin diagendakan secepatnya dengan Bapak KSAD, pimpinan. Karena jangan sampai ini bergulir seperti bola salju, akhirnya mempengaruhi tingkat kepercayaan publik kepada institusi,” demikian Bobby.

Di tempat yang sama, Wakil KSAD, Letnan Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan, alasan KSAD tidak hadir di rapat lantaran sedang mengecek kesiapan personel yang akan melaksanakan tugas operasi ke Papua.

"Kita tahu kondisi di lapangan semakin kompleks sehingga banyak yang harus disampaikan oleh Bapak KSAD kepada prajurit. Kita lihat banyak hal negatif yang menonjol oleh prajurit sehingga dengan keberadaan Bapak KSAD di tengah-tengah prajurit akan memberikan motivasi,”  ucap Jenderal Agus.