DLH PALI Tegas Minta Medco Energy Pulihkan Lingkungan Pasca Kebocoran dan Kebakaran Pipa Minyak

DLH PALI saat meninjau lokasi kebocoran dan kebakaran pipa minyak. (ist/rmolsumsel.id)
DLH PALI saat meninjau lokasi kebocoran dan kebakaran pipa minyak. (ist/rmolsumsel.id)

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mendesak PT Medco E&P Indonesia (Medco Energy) untuk segera melakukan pemulihan lingkungan pasca terjadinya kebocoran dan kebakaran pipa minyak, Rabu (22/1/2025) lalu.


Dalam tinjauan lapangan yang dilakukan pada Kamis (23/1), Kabid Penaatan dan Penataan Kapasitas DLH PALI, Fitriah M Noor, menegaskan perusahaan wajib bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang ditimbulkan.

"Sesuai Undang-undang nomor 32 tahun 2009, PT Medco harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang terjadi, termasuk kerusakan tanah, air, dan ekosistem akibat tumpahan minyak," tegas Fitriah.

DLH PALI meminta Medco Energy tidak hanya membersihkan ceceran minyak, tetapi juga melakukan pemantauan berkala dan rehabilitasi lingkungan, terutama terhadap tanaman yang terdampak.

"Setelah dilakukan pembersihan juga kita minta pada pihak PT Medco untuk melakukan pemantauan berkala dan tentunya pemulihan terhadap tanam tumbuh. Meskipun ada tiga titik kebocoran yang bisa dikatakan vandalisme. Kami berharap adanyanya kerjasama ataupun kebersamaan pihak perusahaan maupun masyarakat sekitar jangan sampai terjadi lagi hal seperti ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Warga Desa Talang Akar, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Rabu (22/1/2025), dikejutkan dengan sebuah suara ledakan yang terdengar cukup keras. Suara tersebut membuat warga langsung berhamburan keluar rumah mencari sumber suara. 

Tak lama setelah itu, asap hitam pekat membumbung tinggi di udara. Setelah ditelusuri, ternyata kebakaran berasal dari area di sekitar pipa minyak milik PT Medco Energy. 

Salah seorang warga, Sinta, yang menjadi saksi mata kejadian tersebut, mengungkapkan suara ledakan yang terdengar begitu keras membuat warga sekitar terkejut dan panik. 

"Ada suara meledak awalnya, jadi kaget dan warga penasaran suaranya darimana. Tidak lama berselang asap hitam membumbung dan terlihat kobaran api dari belakang rumah warga. Mungkin itu dari suara minyak yang terpecik api yang bersumber dari line pipa minyak," ungkap Sinta.

Menurutnya, asap hitam yang tebal mulai menyebar ke sekitar 50 meter dari titik awal kebakaran. Warga khawatir jika api akan merambat lebih jauh ke pemukiman padat. 

"Apinya merembet, jadi asapnya seperti tebal dan meluas. Kami sempat takut kalau ada minyak yang terbakar mengalir ke arah pemukiman dan rumah warga," lanjutnya. 

Beruntung, sekitar lima mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi dan segera melakukan pemadaman untuk mencegah kebakaran semakin meluas. Hingga berita ini diturunkan, petugas masih berupaya memadamkan api dan membersihkan sekitar areal kebakaran. 

PT Medco E&P Indonesia, perusahaan yang mengelola pipa minyak tersebut, segera turun tangan untuk menangani kebocoran yang terjadi. 

Pipa minyak yang bocor diduga kuat disebabkan oleh tindakan vandalisme yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Medco E&P, yang beroperasi di bawah pengawasan SKK Migas, telah mengirimkan tim teknis ke lokasi untuk menangani kebocoran serta melakukan pembersihan area sekitar.

Dalam keterangan resmi yang diterima redaksi, Senior Manager Communication Medco E&P, Leony Lervyn, mengungkapkan rasa prihatin dan penyesalan atas kejadian ini. 

"Kami menyayangkan terjadinya kembali tindakan vandalisme yang merusak pipa minyak sebagai objek vital nasional (Obvitnas). Tindakan yang tidak bertanggung jawab ini tidak hanya merugikan negara, tetapi juga dapat mengancam keselamatan masyarakat, merusak lingkungan hidup, dan mengganggu pasokan energi untuk masyarakat," ungkap Leony.

Leony menegaskan perusahaan telah mengambil langkah-langkah cepat untuk menangani kebocoran tersebut. Tim teknis perusahaan telah berhasil menangani tiga titik kebocoran pada pipa dan memulai proses pembersihan lokasi sesuai dengan standar keselamatan, kesehatan kerja, dan perlindungan lingkungan (K3LL). 

"Kami bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten PALI untuk memastikan penanganan kebocoran ini sesuai dengan prosedur dan menghindari dampak lingkungan yang lebih luas," ungkapnya.

Medco E&P juga mengonfirmasi bahwa mereka telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Polsek Talang Ubi PALI, TNI, instansi-instansi pemerintah lainnya, serta kepala desa setempat untuk memastikan bahwa penanganan kebocoran ini berjalan lancar dan aman. 

Selain itu, perusahaan juga melakukan upaya mitigasi untuk meminimalkan dampak terhadap masyarakat sekitar. Meski api sudah berhasil dipadamkan, situasi di sekitar lokasi kebocoran tetap diwaspadai.