Dipicu Soal Pilkades Muba, Ayah dan Anak Habisi Tetangga Hingga Tewas,

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Peristiwa berdarah terjadi di Desa Karang Anyar, Kecamatan Lawang Wetan, Kabupaten Musi Banyuasin. Seorang ayah bernama Jakam (62) dan anaknya Abdul Rasid (28), melakukan penganiayaan yang menyebabkan korban Porendri (44) meninggal dunia.


Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi sekira pukul 17.30 WIB, Kamis (16/12) di kebun durian Desa Karang Anyar. Saat itu pelaku Jakam hendak pulang ke rumah dari kebun durian miliknya dengan melintasi kebun milik Bahri, di sana terdapat korban Porendri. 

Suasana awalnya berlangsung baik, namun saat Jakam hendak menaiki motor Edi karena menumpang pulang ke rumah, Tiba-tiba korban Porendri datang dan langsung mengeluarkan kalimat makian kepada Jakam karena mendukung Zulkarnain dalam Pilkades yang berlangsung pada 22 November lalu. 

Untuk diketahui, korban Porendri merupakan pendukung calon Kades inkumben Saiful, sedangkan pelaku pendukung Zulkarnain. Dalam Pilkades itu, Zulkarnain menang dengan perolehan 67 persen suara. 

Selain memaki, korban juga menantang Jakam untuk berkelahi. Mengetahui sang ayah dan korban berkelahi, pelaku Abdul Rasid langsung berlari menuju sang ayah dengan membawa kayu dan parang. Akibatnya perkelahian ketiganya antara kedua pelaku dan korban tidak terhindarkan lagi. 

Perkelahian ketiganya yang menggunakan parang, pisau dan kayu itu berakhir dengan korban Porendri mengalami luka bacok pada bagian tubuh. Sedangkan pelaku Jakam mengalami luka sabetan para di bagian dahi. 

"Selanjutnya saya bersama ayah saya ke pondok dan langsung pulang ke rumah melewati hutan," ujar pelaku Abdul Rasid. 

Sementara, Kapolsek Babat Toman AKP Ady Ahkyat, melalui Kanit Reskrim Ipda Lekat Hariyanto mengatakan, usai mendapat laporan warga pihaknya langsung ke lokasi kejadian melakukan olahraga TKP. "Tidak lama berselang, kedua pelaku berhasil kita amankan saat sedang berobat di Puskesmas Babat Toman," kata Lekat. 

Sedangkan korban, langsung dilarikan ke RSUD Sekayu guna mendapat perawatan intensif. Namun sayang, setelah mendapat satu hari perawatan nyawanya tidak tertolong. "Selain mengamankan keduanya, kita juga sudah menyita sejumlah barang bukti," beber Lekat.

Pasca kejadian, kata Lekat, pihaknya menempatkan petugas di Desa Karang Anyar guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, terutama terkait bentrok antara pendukung calon Kades. "Kedua calon sebetulnya tidak ada persoalan lagi usai Pilkades. Ini simpatisannya saja yang belum menerima, kita mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dan menjaga situasi tetap kondusif," tandas dia.