Lagi-lagi pipa minyak distribusi milik PT Pertamina Pendopo Filed mengalami kebocoran yang diduga disebabkan dimakan usia pipa yang sudah tua.
- Gubernur Sumsel Bakal Likuidasi BUMD yang Terus-terusan Rugi
- Tilang Manual Ditiadakan, Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Muara Enim Meningkat
- Palembang Butuh 30.000 Titik Lampu Jalan
Baca Juga
Seperti yang terjadi di line pipa di Pal tiga Stasiun 10, Desa Talang Akar, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal abab Lematang Ilir (PALI).
Dimana, kebocoran itu terjadi di klem sambungan pipa yang berada persis di pinggir jalan. Tak ayal, semburan minyak itu mengotori jalan cor hingga mencapai 50 meter.
Padahal, jalan tersebut merupakan jalan alternatif menuju Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Tak hanya mengotori jalan, akibat semburan minyak tersebut membuat jalan menjadi licin, sehingga banyak pengedara roda dua nyaris tergelincir.
Belum lagi bau menyengat dari ceceran minyak sehingga sangat membahayakan jika ada yang memantik api. Setelah mendapati ada pipa yang bocor, pihak dari PT Pertamina Pendopo Field langsung melakukan penanganan.
Bahkan, untuk menghentikan semburan minyak tersebut, pihak Pertamina mesti mematikan tiga mesin di pompa angguk atau pumping unit agar pipa yang mengalami kebocoran bisa ditangani.
Ternyata penanganan kebocoran itu tidak dapat diselesaikan satu hari, melainkan sampai tiga hari berturut-turut.
Salah seorang warga Talang Akar, Anto (25) mengaku, awalnya ia tidak mengetahui kalau dilokasi tersebut pipa milik Pertamina mengalami kebocoran, sehingga ia lewat seperti biasa.
"Motor aku nyaris tergelincir pas lewat dilokasi itu. Awalnya aku kira itu ceceran air, karena berada diatas tanjakkan. Pas aku lewat ternyata tumpahan minyak dan aku nyaris terbalik," Ucapnya saat dibicangi, Kamis (16/3).
Dia menuturkan, jika ceceran minyak itu sangat membahayakan pengendara motor, karena jalan menjadi licin. Belum lagi dilokasi tersebut tidak ada penerangan sama sekali.
"Posisi pipa bocor itu diatas tanjakan dan ditengah hutan. Jadi kondisinya gelap. Pasti pengendara motor ngebut, makanya itu sangat membahayakan pengendara," Bebernya
Sementara, Head Of ComRel & CID Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti menjelaskan, bahwasannya benar telah terjadi koneksi flange. Hal tersebut dikarenakan study bolt flage mengalami kerusakan yang mengakibatkan berkuraangnya daya ikat flange sehingga mengalami degradasi.
"Kita mendapatkan informasi adanya kerusakan pada koneksi flange di pinggir jalan menuju SPU 10 Talang Akar, pada Selasa (14/3/2023) sekitar pukul 07.15 WIB," Ungkapnya
Dia menjelaskan, adanya kejadian tersebut tim teknis produksi segera melakukan penangulangan dengan segera menginstruksi kepada well operator yang bertugas untuk stop sumur dan memasang barikade agar ceceran tidak meluas (ceceran masih berada di ROW dan tidak melebar kemana-mana).
"Alhamdulillah pukul 10.15 WIB dengan sigap tim produksi berhasil melakukan pengantian ring gasker dan studybolt serta melakukan tes koneksi flange untuk memastikan tidak ada kebocran," Jelasnya.
Tuti menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan pembersihan sisa-sisa ceceran yang berada di sekitar ROW.
"Pembersihan sampai dapat dipastikan tidak ada ceceran yang berada di perkebunan ataupun mengalir ke sungai," tukasnya.
- Ratusan Pelajar di PALI Ikuti Seleksi Paskibra
- Sopir Truk di Lubuklinggau Minta Pertamina Aktifkan Penjualan Solar di SPBU Wijaya, Ini Alasannya
- Pipa Milik Medco Indonesia di PALI Kembali Pecah, Semburan Minyak Cemari Sungai dan Kebun Warga