Dilaporkan Pengusaha Terkait Dugaan Penipuan, ESP Bantah Terima Uang dan Janjikan Proyek 

Tersangka Aziz Muslim yang diduga orang suruhan ESP diamankan di Polda Sumsel/Foto:RMOL
Tersangka Aziz Muslim yang diduga orang suruhan ESP diamankan di Polda Sumsel/Foto:RMOL

Anggota DPR RI Eddy Santana Putra (ESP) membantah tuduhan dua pengusaha di Palembang yang melaporkan dirinya ke Polda Sumsel, terkait dugaan penipuan lantaran menerima uang dengan iming-iming diberikan proyek pembangunan jaringan PDAM di kota Prabumulih.


"Jadi begini yang datang itu Agil sama suruhan orang-orang itu, mereka datanglah ke rumah, mereka itu yang minta urusin ada proyek di Prabumulih," kata ESP dikonfirmasi RMOL Sumsel, Rabu (8/2).

Namun ESP mengatakan dirinya tidak bisa menguruskan proyek karena terikat sebagai pejabat negara. Tapi jika serius ESP mengaku akan mengenalkan kepada orang-orang swasta.

“Nah kenallah dia sama itu, kenal sama Aziz dan Nugroho, memang ada perusahaannya , setelah itu aku tidak tahu silahkan kamu bicara ," jelasnya.

Bahkan ESP mengaku tidak pernah menerima sejumlah uang ."Enggak ada aku makan duit itu, Masa aku nipu , masih banyak aset saya ini," katanya.

Sebelumnya, Tim Opsnal Unit 3 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel mengamankan pelaku dugaan kasus penipuan dan penggelapan terhadap dua orang pengusaha di kota Palembang dengan kerugian hingga satu miliar rupiah yang diduga melibatkan oknum anggota DPR RI.

Pelakunya adalah Aziz Muslim (48) warga Jalan Pasundan Yuka I, Kelurahan Kalidoni, Kecamatan Kalidoni Palembang.

Sementara dua orang yang mengaku korban dari kejadian ini, Brilliant Widjaya dan Fudyansun Kamin. Diketahui sudah membuat laporan ke Polda Sumsel dengan Nomor:LP/B/434/VII/2022/SPKT/Polda Sumatera Selatan tanggal 22 Juli 2022. Menurut Briliant, dirinya dikenalkan ESP dengan seseorang bernama Agil.

"Dari hasil pembicaraan pak ESP menawarkan dan mengiming imingi kami proyek pembangunan jaringan PDAM di Prabumulih setelah proyek ditawarkan pak ESP meminta uang sebesar Rp200 juta sebagai tanda jadi,"jelasnya.

Sekitar satu minggu setelah uang ditransfer, Agil memberi tahu kepada Brilliant bahwa mereka ditunggu oleh ESP untuk datang ke kediaman di Bogor, terkait membicarakan kelanjutan proyek yang telah dijanjikan ESP.

"Lalu kami orang lima berangkat ke Bogor untuk menemui ESP, sesampainya dirumah ESP di Bogor kami dikenalkan dengan seseorang bernama Aziz Muslim (tersangka.red) dan Nugroho. Singkat cerita pak ESP kembali meminta uang sebesar Rp800 juta. Uang tersebut diminta ESP agar ditransfer ke rekening Aziz kami juga tidak mengenal Aziz sama sekali tapi pak ESP meyakinkan kami kalau Aziz dan Agil orang dia. Semua bukti transfernya ada semua," tambahnya.

Setelah uang ditransfer ke Aziz dan Agil, ESP mengatakan untuk urusan proyek agar korban menanyakan kepada Nugroho. Namun setelah ditunggu setahun lebih proyek yang dijanjikan tidak kunjung diterima sampai sekarang.