Dikawal Polisi, Satu Pelaku Pembunuhan Debt Collector Nyaris Diamuk Massa Saat Dihadirkan ke TKP

PS (23) salah satu pelaku pembunuhan Anton Eka Saputra (25) nyaris diamuk massa saat dihadirkan ke TKP, Rabu (26/6). (Fauzi/RMOLSumsel.id)
PS (23) salah satu pelaku pembunuhan Anton Eka Saputra (25) nyaris diamuk massa saat dihadirkan ke TKP, Rabu (26/6). (Fauzi/RMOLSumsel.id)

Dengan pengawalan polisi, PS (23)salah satu pelaku pembunuhan Anton Eka Saputra (25) karyawan koperasi simpan pinjam dibawa ke TKP Ruko Distro di perumahan Maskarebet Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Sukarami Palembang untuk menunjukkan tempat jenazah korban dikubur.


Tersangka yang mengenakan baju tahanan berwarna orang, saat tiba di lokasi dengan menumpang mobil Honda Mobilio milik Jatanras Polda Sumsel langsung dibawa masuk ke dalam ruko.

Massa di lokasi yang kebanyakan teman korban sempat meneriaki pelaku, bahkan ada yang ingin menghakimi pelaku, beruntung petugas sigap langsung membawa pelaku masuk ke dalam distro. 

Tidak beberapa lama kemudian, pelaku keluar langsung diamankan kedalam mobil lalu meninggalkan TKP. 

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengungkap kronologi seorang karyawan koperasi di Palembang yang dilaporkan menghilang saat menagih utang ternyata tewas dibunuh nasabah. 

Pembunuhan ini terungkap setelah Polsek Sukarami Palembang menerima laporan orang hilang atas nama Anton Eka Saputra (25 tahun) seorang pegawai koperasi dan sempat pamit pergi menagih ke nasabah. 

Harryo mengakui, awalnya kasus ini diselidiki secara masif karena polisi menduga korban akan kembali lagi setelah menyelesaikan urusannya. 

Namun di tengah proses penyelidikan, polisi menemukan kejanggalan terkait hilangnya korban saat menagih utang ke nasabah. 

Sebab saat didatangi polisi, ruko yang dilaporkan menjadi tempat terakhir korban menagih utang kini sudah kosong ditinggal seluruh penghuninya. 

"Pembantu termasuk istri dan seluruh keluarga yang tinggal di ruko ini sudah meninggalkan tempat ini," ujar Harryo saat ditemui di ruko yang menjadi TKP di TKP, Rabu (26/6/2024). 

Melihat itu, anggota semakin penasaran dan mencoba mengintip ke dalam ruko yang sudah ditinggal dalam keadaan kosong.

"Kemudian anggota melihat ada sebilah carter yang bersimbah darah," jelasnya. 

Mendapati kondisi tersebut, polisi melakukan penyelidikan intensif dan mendapati beberapa orang yang dicurigai melakukan tindak pidana terhadap korban. 

Kecurigaan polisi semakin bertambah sebab berdasarkan penyelidikan digital forensik diketahui barang-barang korban sudah berpindah tangan ke orang lain.