Kerajaan Arab Saudi telah menyatakan kesediannya untuk memberikan bantuan pendanaan pembangunan masjid pertama di negara Kuba.
- Penelitian Synergy Policies Ungkap Peserta JKN Sulit Akses Layanan
- Wapres Maruf dan MUI Sepakat Shalat Idul Adha Diadakan di Rumah
- Datangi Pemkot Palembang, Pedagang Kaki Lima Minta Tempat Berjualan
Baca Juga
Pernyataan tersebut disampaikan Duta Besar Kuba untuk Arab Saudi Vladimir Gonzalez dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh TV pemerintah Saudi.
“Berkat sumbangan dari pihak Saudi, hari ini kami dapat mengatakan bahwa kami sedang membangun masjid pertama di negara kami," kata Gonzalez, seperti dikutip dari The National, Selasa (20/9).
“Kami memiliki komunitas Muslim kecil di negara kami; mereka sangat terorganisir. Saya merasa terhormat untuk memfasilitasi kehidupan mereka sebagai orang Muslim di Kuba," ujarnya.
Hubungan diplomatik negara komunis Kuba dan Arab Saudi dimulai pada tahun 1956. Gonzales mengatakan, Arab Saudi adalah negara Arab pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan Kuba.
Hingga saat ini, Muslim Kuba masih termasuk komunitas kecil. Mereka beribadah di rumah atau di tempat-tempat salat darurat.
Gonzales mengatakan, sumbangan dari Saudi menjadi kontribusi yang luar biasa. Dana Pembangunan Saudi telah mengizinkan pendirian proyek ini yang ke depannya akan menguntungkan kedua negara, menurut Gonzalez.
- Arab Saudi Kecam Keras Pembakaran Al Quran di Kopenhagen
- Arab Saudi: Pembentukan Negara Palestina Jadi Prioritas Utama Normalisasi Hubungan dengan Israel
- Stok Obat Kosong, Keselamatan 5.000 Pasien Ginjal di Yaman Terancam