Dampak Covid-19, Ratusan Pekerja Seni Kota Palembang Kehilangan Pekerjaan

Mini Konser Virtual dan Launching Lagu HUT Kota Palembang yang digelar di Gunz Cafe. (Eko Prasetyo/rmolsumsel.id)
Mini Konser Virtual dan Launching Lagu HUT Kota Palembang yang digelar di Gunz Cafe. (Eko Prasetyo/rmolsumsel.id)

Hampir 500 pekerja seni di Kota Palembang harus kehilangan pekerjaan imbas dari pandemi Covid-19.


“Dari sekitar 1.000 orang pekerja seni, hampir 50 persen yang harus kehilangan pekerjaan,” kata Ketua Dewan Kesenian Kota Palembang, Iqbal Rudianto ditemui di acara Mini Konser dan Virtual dan Luanching Lagu HUT Kota Palembang di Gunz Cafe, Rabu (16/6).

Menurutnya, larangan adanya kerumunan menyebabkan pekerja seni kehilangan tempat pentas. Seperti di kawasan Pedestrian Sudirman yang telah tutup sejak awal pandemi. Sehingga mereka tidak dapat ‘manggung’ di kawasan tersebut.

“Akibatnya mereka kehilangan mata pencaharian. Memang masih ada yang masih bertahan dengan manggung di lokasi dan acara tertentu,” ucapnya.

Diakuinya, kebanyakan pekerja seni di Kota Palembang tidak menggantungkan hidup sepenuhnya dari berkesenian. Mereka terkadang hanya menyalurkan hobinya. Disamping seni, mereka memiliki pekerjaan utama. Seperti pegawai, pengusaha dan lainnya.

“Sehingga, ketika sepi job mereka fokus ke pekerjaan utamanya. Beberapa masih ada juga yang menggelar even walaupun secara virtual. Tetap produktif menghasilkan karya,” terangnya.

Ia berharap agar pemerintah kota memberikan perhatian kepada para pekerja seni. Sebab, mereka merupakan roh dan identitas diri Kota Palembang.

“Kami butuh diapresiasi. Sebab, kami juga ikut berkontribusi mengenalkan potensi daerah lewat seni,” tuturnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani mengatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan pekerja seni.

“Kami akan dukung. Yang jelas pandemi jangan sampai membuat pekerja seni berhenti berkarya,” tukasnya.