Minimnya Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sangat disayangkan oleh DPRD Sumsel. Hal ini disebabkan kerugian yang alami perusahaan listrik tersebut.
- Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Siap Hadir dengan Koneksi dan Kehangatan di Musim Libur Nataru
- Demi Menciptakan Generasi Unggul, Thamrin Group Berikan Beasiswa kepada 56 Siswa Berprestasi
- KAI Divre III Berbagi Kebahagiaan Menyambut Idul Adha 1444 H dengan Bantuan Hewan Kurban
Baca Juga
Dalam reses tahap II di Kantor PT PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (S2JB) di Kapten A Rivai.
Ketua DPRD Sumsel, RA Anita Noeringhati mengaku sedih apalagi mendengar CSR untuk masyarakat Sumsel minim dan kecil dari PLN. Dari keterangan pihak PLN, ternyata mereka merugi. Berdasarkan neraca laba rugi yang ada di S2JB tahun 2021, kerugian yang terjadi sebesar Rp259 miliar dan sedangkan tahun 2022 dari Januari hingga Juni sekitar Rp194 miliar. Kerugian terbesar yakni untuk energi primer dalam pembelian tenaga listrik dan penggunaan BBM. Dimana, semuanya membebani PLN sangat besar untuk Sumsel.
"Saya tidak habis pikir PLN, Pertamina selalu mengatakan rugi," katanya
Padahal, jika dilihat dari Google bahwa PLN secara keseluruhan mengalami keuntungan hingga Rp13,1 triliun. Menurutnya, angka ini tidak sedikit. Namun, kepedulian khususnya di Sumsel dan tiga provinsi lainnya hanya Rp3,7 miliar. Ini tentunya tidak layak apalagi perusahaan PLN ini merupakan perusahaan besar yang seharusnya memiliki kepedulian.
"Secara undang-undang CSR itu lima persen dari keuntungan,” tegasnya. Sembari mengatakan sebagai orang awam, pihaknya bingung dan perhitungan seperti apa sehingga PLN S2JB dapat merugi.
Senada diungkapkan Anggota DPRD Sumsel, Mgs Syaiful Padli. Dia melihat dari lain mampu mendapatkan keuntungan. Sedangkan di Sumsel justru merugi. Ini tentunya menjadi pertanyaan besar. Padahal, keuntungan secara menyeluruh mencapai Rp13 triliun. Karena itu, dia mengaku tidak paham tentang PLN.
"Secara logika keuntungan bisnisnya mencapai Rp13 triliun. Sedangkan, di Sumsel merugi. Ini harus dipertanyakan kinerjanya dengan sumber daya Sumsel yang melimpah mengapa bisa merugi terus," tegasnya.
Politisi PKS ini meminta pihak S2JB berbenah dan mengurangi kerugian yang ada salah satunya dengan cara mengurangi aksi pencurian listrik yang cukup besar. “Jika aksi pencurian listrik ini bisa ditekan bisa menutupi kerugian PLN S2JB ini,” katanya.
Sementara itu, Plh General Manager UIW S2JB, Dian Herizal mengaku secara nilai pihaknya belum dapat memastikan kerugian tersebut. Hanya saja, dia mengakui jika PLN S2JB mengalami kerugian. "Meski demikian kami akan terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," pungkasnya.
- Sebut Antrian Operasi di RSMH Antre hingga 6 Bulan, DPRD Sumsel: Sudah Keburu Meninggal Duluan
- Gagal Pertahankan Kursi DPRD Sumsel, Hasbi Asadiki Cari Peruntungan di Pilkada Muratara
- Anggota DPRD Ini Minta Pj Gubernur Tegur Sejumlah Rumah Sakit di Sumsel