Cinta Segitiga, Motif Perkelahian Dua Pria yang Berujung Penikaman di Palembang Square Mall

Tersangka AP saat diwawancarai awak media, Selasa (14/6).  (amizon/rmolsumsel.id)
Tersangka AP saat diwawancarai awak media, Selasa (14/6). (amizon/rmolsumsel.id)

Video perkelahian dua pria di Palembang Square (PS) Mall, mendadak viral di media sosial, Senin (13/6) sekitar pukul 18.30. Dua pria tersebut yakni Ahmad Kailani (22), warga Jalan Dharma Bakti, Kelurahan Sematang Borang, Kecamatan Sako Palembang dan AP (17), warga Desa Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin. 


Akibat perkelahian tersebut, Ahmad Kailani menderita lima luka tusuk di tubuhnya. Beruntung, dia bisa diselamatkan oleh security maupun pengunjung mall yang ada di sekitar lokasi kejadian. Kasus itu pun tengah dalam penyelidikan aparat Satreskrim Polrestabes Palembang setelah Zubasti (43), ibu dari Ahmad Kailani melapor ke SPKT. 

Kasatreskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi mengatakan, asmara menjadi motif perkelahian keduanya. AP yang tengah menjalin hubungan dengan kekasihnya, Indah Kirana dipaksa Ahmad Kailani untuk memutuskan hubungan tersebut. Bahkan, AP dipaksa Ahmad Kailani untuk menandatangani surat perjanjian yang isinya meminta AP menjauhi kekasih yang baru dipacarinya 11 hari tersebut. 

“Pelaku menolak menandatangi surat itu, sehingga terjadi cekcok dan pelaku menikam korban menggunakan senjata tajam jenis pisau lipat,” ujar Kasatreakrim.

Tri menjelaskan, pelaku penusukan berinisial AP telah diamankan dan tengah diperiksa secara intensif di Mapolres Palembang. “Benar, pelaku sudah kita amankan usai kejadian dan kini sedang dalam pemeriksaan intensif,” kata Tri ditemui di ruang kerjanya, Selasa (14/6).

Akibat perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 351 tentang penganiyaan dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.

Ditemui di ruang piket Satreskrim Unit Ranmor, tersangka AP mengakui menusuk korban karena emosi dipaksa menjauhi wanita pujaan hatinya.

“Saya sama IK baru dua minggu pacaran, tapi mantannya (korban) memaksa saya menjauhi IK,” ungkapnya tertunduk lesu.

Selain memaksa menjauhi kekasihnya, menurut AP, korban juga mengancam akan merusak konter tempatnya bekerja di komplek Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Waktu itu saya pulang kerja, lalu pelaku menabrakan motornya ke motor saya. Dia mengancam akan merusak konter kalau saya tidak segera memutuskan hubungan dengan IK,” jelasnya.

Sebelumnya, Zubasti, ibu korban mengatakan, jika anaknya ditikam akibat berebut kekasih dengan pelaku.

"Anak saya punya pacar, bernama Indah Kirana. Orang tua Kirana dan anak saya sudah setuju untuk membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius. Namun, nyatanya Kirana ini selingkuh dengan pelaku yang merupakan teman dekatnya," ujar Zubasti.