Meningkatnya infeksi Covid-19 menjelang gelaran Olimpiade Musim Dingin di Beijing membuat China harus memutar otak, mencari jalan terbaik untuk mencegah penularan lebih lanjut.
- Kasus Korupsi Pengadaan APD Covid-19, Dirut PT EKI Diperiksa KPK
- Tersangka Kasus Korupsi APD Covid-19 Diperiksa KPK
- KPK Kembali Periksa Tiga Saksi Terkait Korupsi APD Covid-19
Baca Juga
Sebuah skema yang dinamakan "Gelembung Olimpiade" atau "Lingkaran Tertutup" diperkenalkan oleh China. Skema ini membuat warga di wilayah yang menjadi pusat penyebaran virus dilarang untuk memasuki Beijing selama periode Olimpiade.
Salah satu wilayah yang terdampak adalah Kota Tianjin, yang berjarak 100 kilometer dari Beijing. Dengan skema tersebut, 15 juta penduduk Tianjin dilarang memasuki Beijing.
Dikutip The Epoch Times, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tianjin melakukan pengurutan genetik virus dalam dua kasus, dan mengidentifikasi virus pada varian Omicron.
Setelah temuan tersebut, otoritas melakukan tes massal Covid-19 terhadap seluruh penduduk Tianjin.
"Gelembung Olimpiade" telah dimulai sejak 9 Januari untuk warga Tianjin, ketika otoritas melarang mereka pergi ke Beijing.
"Penduduk Beijing untuk tidak pergi ke Tianjin kecuali jika perlu, dan penduduk Tianjin tidak datang ke Beijing kecuali jika diperlukan," ujar Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Beijing.
Pada Oktober 2021, Beijing juga mengeluarkan perintah yang jelas, dengan melarang masuk mereka yang termasuk ke dalam empat kategori.
Pertama, orang-orang di daerah dengan satu atau lebih infeksi Covid-19 lokal. Kedua, mereka yang memiliki riwayat perjalanan di daerah tersebut dalam 14 hari. Ketiga, penduduk di kabupaten dengan kasus positif Covid-19. Keempat, penduduk Beijing yang tinggal dalam waktu 14 hari di daerah tersebut.
- Kasus Korupsi Pengadaan APD Covid-19, Dirut PT EKI Diperiksa KPK
- Modal Positif Jelang Piala Asia U23, Garuda Muda Kalahkan UEA di Laga Uji Coba
- Atlet Kembar Panjat Tebing Indonesia Jaga Asa Tiket Olimpiade Paris