Cegah Penyalahgunaan Biosolar, Pertamina Didorong Pakai Sistem Digital di SPBU

Wakil Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin. (sbnajamudin/rmolsumsel.id)
Wakil Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin. (sbnajamudin/rmolsumsel.id)

Guna mencegah terjadinya penyalahgunaan BBM bersubsidi khususnya biosolar oleh pihak yang tidak diperkenankan seperti sektor industri dan kendaraan besar pengangkut batu bara dan sawit di beberapa daerah, PT Pertamina didorong untuk mengembangkan sistem digital dalam proses pelayanannya pada setiap SPBU milik Pertamina.


“Jika Pertamina mengklaim bahwa kelangkaan biosolar diakibatkan oleh peningkatan aktivitas industri yang secara ilegal menggunakan biosolar, rasanya penting bagi manajemen Pertamina untuk berinovasi dalam pelayanannya dengan pendekatan digital. Digitalisasi SPBU akan memastikan BBM bersubsidi akan didistribusikan secara tepat kepada yang berhak menerima,” ujar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI), Sultan B Najamudin, Selasa (5/4).

Menurut Sultan, keberadaan BBM bersubsidi khususnya biosolar sangat penting bagi proses pemulihan dan pengembangan ekonomi nasional. Di mana jutaan pegiat UMKM sangat bergantung pada BBM bersubsidi untuk kebutuhan bisnisnya.

Jika tidak segera diatasi, kasus kelangkaan biosolar ini akan terus berulang. Masyarakat khususnya pelaku UMKM yang harus menanggung dampaknya.

“Pertamina harus memiliki sistem yang kuat dan presisi dalam menekan angka penyalahgunaan BBM bersubsidi terutama biosolar. Tidak terlalu sulit bagi Pertamina untuk memverifikasi dan memvalidasi secara digital mana kendaraan yang boleh dan tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi,” kata mantan Ketua HIPMI Bengkulu itu.

Selanjutnya Sultan menyampaikan, kelangkaan biosolar sangat berdampak langsung pada mekanisme distribusi dan inflasi barang di berbagai daerah. Efek dominonya luar biasa terutama pada inflasi bahan pokok masyarakat.

“Masyarakat kita sudah sangat adaptif dengan sistem pelayanan publik berbasis digital. Sudah saatnya Pertamina bertransformasi dan beradaptasi dengan sistem yang memungkinkan manajemen pelayanan SPBU yang presisi, efektif dan efisien,” pungkasnya.