BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus mendorong masyarakat untuk lebih peduli dengan kesehatan mereka melalui layanan Skrining Riwayat Kesehatan (SRK), yang bisa diakses baik melalui Aplikasi Mobile JKN maupun Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
- BPJS Kesehatan Hadirkan Petugas Satu untuk Meningkatkan Layanan Kesehatan di Rumah Sakit
- BPJS Kesehatan dan Kejaksaan OKI Berkolaborasi Pastikan Kepatuhan Badan Usaha
- Pantau Layanan di RS Siti Khodijah, BPJS Kesehatan Tekankan Integrasi Digital
Baca Juga
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palembang, Edy Surlis mengatakan skrining riwayat kesehatan dihadirkan untuk membantu peserta JKN mendeteksi risiko penyakit kronis sejak dini, sehingga upaya pencegahan dan penanganan dapat dilakukan lebih efektif.
"Skrining riwayat kesehatan ini bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan peserta JKN," ujar Edy Surlis, Kamis (30/1).
Lebih lanjut dia mengatakan, peserta JKN yang berusia minimal 15 tahun dapat melakukan skrining kesehatan dengan mengisi pertanyaan seputar gaya hidup yang dilakukan setahun sekali. "Jadi jika tahun ini sudah, maka skrining lagi selanjutnya itu tahun depan. Kami harap masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit sejak dini," tambah ujar Edy.
Dia menambahkan, setiap peserta JKN mendapatkan manfaat pelayanan kesehatan secara komprehensif dan bersifat paripurna terdiri dari promotif (mempertahankan kesehatan), preventif (mencegah penyakit), kuratif (mengembalikan kesehatan), dan rehabilitatif (memulihkan fungsi).
Dengan skrining riwayat kesehatan, BPJS Kesehatan mendorong peserta JKN untuk proaktif dalam memantau kondisi kesehatan mereka. Dia menyampaikan, tujuan dilakukannya skrining kesehatan yaitu agar peserta JKN dapat mengetahui risiko 14 penyakit kronis seperti, Diabetes Melitus, Hipertensi, Stroke, Ischemic Heart Disease, Talasemia, Kanker Payudara, Kanker Serviks, Kanker Usus, Kanker Paru, Turbekulosis, Penyakit Paru Obstruktis (PPOK), Anemia, Hepatitis B Dan Hepatitis C.
"Jika penyakit seperti ini tidak di deteksi sejak dini, akan berbahaya dikemudian hari, oleh sebab itu adanya skrining kesehatan ini menjadi langkah awal pencegahan, karena lebih baik mencegah dari pada mengobati. Bila hasil skrining memang ada risiko, maka peserta JKN dapat langsung berkunjung ke FKTP. Pengobatan akan lebih mudah apabila dilakukan sedari dini. Tentunya dokter akan melakukan upaya pengobatan sesuai indikasi medis yang berlaku," jelasnya.
Skrining riwayat kesehatan dapat dilakukan melalui Aplikasi Mobile JKN, website BPJS Kesehatan ataupun Aplikasi P-Care FKTP. Adapun nanti dari hasil dari skrining riwayat kesehatan tersebut akan diketahui apakah peserta itu sehat atau berisiko sakit.
Sementara itu, Suprihadi (45) yang telah melakukan skrining kesehatan menuturkan bahwa skrining kesehatan sangat membantu dirinya mengetahui kondisi kesehatannya. Menurutnya, proses skrining yang mudah dan cepat membuat dirinya lebih peduli untuk terus menjaga kesehatannya.
"Rasanya lebih tenang karena saya bisa melakukan pemeriksaan dan mencegahnya sedari sekarang. Tapi untungnya hasil skriningnya aman, dan tidak menunjukan tanda-tanda gejala penyakit kronis. Saya juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga kesehatan agar terhindar dari berbagai risiko penyakit," tutupnya.
- BPJS Kesehatan Hadirkan Petugas Satu untuk Meningkatkan Layanan Kesehatan di Rumah Sakit
- BPJS Kesehatan dan Kejaksaan OKI Berkolaborasi Pastikan Kepatuhan Badan Usaha
- Pantau Layanan di RS Siti Khodijah, BPJS Kesehatan Tekankan Integrasi Digital