Partai Buruh memastikan akan kembali melakukan aksi demonstrasi, di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), apabila stok gas elpiji 3 kilogram (kg) masih langka di pengecer.
- Dua Pejabat ESDM Dicopot di Tengah Isu LPG 3 Kg dan Kasus Dugaan Korupsi Migas
- Kelangkaan LPG 3 Kg Sangat Mungkin Terkait dengan Pengesahan RUU Minerba
- Antisipasi Penimbunan, Pemkot Palembang Bakal Sidak Penjual Elpiji
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan Presiden Partai Buruh Said Iqbal, di sela-sela aksi demonstrasi di depan Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Februari 2025.
Dia menyatakan, Presiden Prabowo Subianto telah jelas menyampaikan ketersediaan gas elpiji 3 kg tidak dilarang beredar di pengecer atau warung-warung kelontong.
"Sepuluh ribu buruh akan aksi kembali di depan kantor kementerian ESDM dan di DPR RI," ujar Said Iqbal.
Dia memperkirakan, ada ratusan ribu pengecer yang terdampak kelangkaan gas elpiji 3 kg, dan juga membuat sulit masyarakat.
"Ada kurang lebih 370 ribu pengecer termasuk warung, toko-toko kelontong, dan toko-toko kecil lainnya," tuturnya.
Lebih lanjut, Said Iqbal juga mengomentari keterangan yang disampaikan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, yang menyatakan kelangkaan gas elpiji karena ingin menata ulang harga yang dibebani ke masyarakat, sehingga mesti mencabut peredaran di eceran dan hanya mendistribusikan kepada pangkalan-pangkalan gas resmi.
"Pelosok-pelosok negeri itu pangkalan-pangkalan hanya beberapa saja. Total pangkalan seluruh Indonesia saja hanya 4 ribu pangkalan. Bahkan akibat dari itu, kita temui dari berita ada orang tua perempuan meninggal, terbunuh," demikian Said Iqbal menambahkan.
- Antisipasi Lonjakan Pengguna Mobil Listrik, PLN Siapkan 1.000 SPKLU di Jalur Mudik
- Kejagung Periksa Dua Mantan Dirjen Migas ESDM
- Dua Mantan Dirjen Migas Turut Digarap Kejagung soal Korupsi BBM Oplosan