Kunjungan kerja ke Arah Saudi, mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) dan keluarganya ternyata pakai Visa Umroh dan pesawat business class lewat perusahaan travel milik mertua Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Fuad Hasan Masyhur.
- Jelang Libur Nataru, Harga Tiket Pesawat Garuda Indonesia Turun 10 Persen
- Kabar Baik, Harga Tiket Pesawat Ditargetkan Turun Sebelum Nataru
- Harga Avtur Mahal, Disebut Jadi Penyebab Harga Tiket Pesawat Domestik Melonjak
Baca Juga
Hal itu diungkapkan langsung Fuad selaku pemilik Maktour Travel saat menjadi saksi di luar berkas perkara dugaan korupsi yang menjerat SYL di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (5/6).
Di hadapan Majelis Hakim, Fuad membenarkan bahwa pihaknya memesankan tiket rombongan dari Kementan sebanyak sekitar 26-28 orang dengan business class dengan nilai total sebesar Rp1,79 miliar untuk perjalanan ke Arah Saudi.
"(Pembayaran) Cash pulang pergi," kata saksi Fuad menjawab pertanyaan Hakim Ketua, Rianto Adam Pontoh.
Fuad memastikan, harga pemesanan tiket lewat Maktour Travel untuk rombongan Kementan tidak diberikan harga diskon. Dan pemesanan pun dilakukan melalui stafnya.
"Sangat normal, Tidak ada diskon. Sesuai dengan invoice normal," tutur Fuad.
Selain adanya pertemuan bilateral kata Fuad, dirinya juga mengetahui bahwa rombongan SYL juga melaksanakan umroh selama 2-3 hari. Namun demikian, untuk pelaksanaan Umroh tidak melalui Maktour Travel.
Namun saat ditanya Hakim Anggota Ida Ayu Mustikawati, Fuad mengungkapkan bahwa pihaknya tidak hanya memesankan tiket pesawat, melainkan juga mengurusi visa untuk rombongan Kementan.
"Visa iya, Visa Saudi, umroh," terang Fuad.
Mendengar itu, tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantas memperdalam soal pemesanan Visa Umroh.
Fuad menerangkan, bahwa biaya Visa Umroh sebesar Rp 1,6 juta. Namun jika menggunakan visa biasa, harganya lebih mahal.
"Saya mempertegas saja ya, berarti tiket plus untuk visa umrohnya ya?" tanya salah satu JPU KPK dan diamini saksi Fuad.
- Jelang Libur Nataru, Harga Tiket Pesawat Garuda Indonesia Turun 10 Persen
- Markup Pengadaan Pengolahan Karet Kementan Rugikan Negara Rp73 Miliar
- Lelang Pengadaan X-ray Barantan Kementan Diselidiki KPK