Bermodal Senpi, Pencuri Sarang Walet di Sumsel Beraksi di Pagi Hari

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Agus Prihdinika saat memberikan keterangan pers, Sabtu (15/1)
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Agus Prihdinika saat memberikan keterangan pers, Sabtu (15/1)

Unit 2 Subdit III Polda Sumsel menangkap satu dari tiga pencuri sarang burung Walet di Desa Mulia Sari, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Selasa (11/1). Ttersangka yakni Jumadi Imron (33) yang tercatat warga Jalan A Nakowi Dusun II, Kelurahan Kenten Laut, Kecamatan Talang Kelapa, Palembang.


"Pelaku ditangkap dirumahnya tanpa perlawanan," kata Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Agus Prihdinika, Sabtu (15/1).

Dia mengatakan penangkapan ini berawal dari laporan korban yakni Asep Iskandar Dinata (28) warga Jalur 17 Jalan Tanjung Api-Api KM 32, Kabupaten Banyuasin. Dimana, saat itu korban tengah tertidur di gedung sarang walet miliknya. Kemudian, korban mendengar suara berisik dan melihat ketiga pelaku mengambil beberapa sarang walet miliknya. 

"Pelaku ini beraksi di pagi hari saat orang lain tertidur dan bermodalkan senjata api (Senpi)," katanya.

Atas laporan korban, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan menangkap tersangka Jumadi ini. Sedangkan, dua tersangka lainnya masih buron. Dari penangkapan ini, petugas berhasil menyita barang bukti berupa satu jaket warna hitam, satu celana panjang warna hitam, satu tas warna kuning hitam, satu buah pisau, satu buah linggis, satu buah botol cuka parah, satu unit mobil pick up carry warna putih BG 8323 JH dan dua potong sarang walet warna putih.

"Korban ini sempat mengejar ketiga pencuri ini tapi salah satu pelaku menodongkan senpi sehingga korban pasrah sarang waletnya dicuri," tutupnya sembari mengatakan tersangka ini diancam dengna Pasal 363 KUHP dan atau pasaal 365 KUHP.

Sementara itu, Tersangka Jumadi mengatakan, jika senjata api tersebut milik temannya. Saat itu, mereka tengah panik lantaran dikejar oleh korban. Sehingga, salah satu temannya menodongkan senpi agar dapat melarikan diri. Dia mengaku aksinya tersebut dilakukan dikarenakan penghasilannya sebagai buruh tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Hasil penjualan sarang walet ini kami bagi bertiga dan saya gunakan untuk kebutuhan sehari-hari," pungkasnya.