Berkat Hujan dan Pemadaman Intensif, Karhutla di Lahan Gambut PALI Mulai Terkendali

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan gambut Danau Burung, Desa Tempirai, Penukal Utara/ist
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan gambut Danau Burung, Desa Tempirai, Penukal Utara/ist

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan gambut Danau Burung, Desa Tempirai, Penukal Utara, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, kini mulai terkendali setelah upaya pemadaman intensif yang dibantu oleh turunnya hujan. 


Hingga Sabtu (10/8), kebakaran yang telah berlangsung selama 15 hari ini menyisakan beberapa titik api kecil yang masih dalam proses pemadaman.

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Kristianto, menyatakan bahwa kondisi di lapangan sudah mulai membaik. 

"Hujan yang turun selama beberapa jam sangat membantu mencegah karhutla semakin meluas, meskipun intensitasnya hanya sebentar," ujar Ferdian.

Pemadaman lahan gambut di lokasi tersebut menghadapi banyak tantangan, seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumatera Selatan, Sudirman. 

"Tim darat mengalami kesulitan karena medan yang ekstrem, jarak sumber air yang jauh, serta ketiadaan pemilik lahan yang terbakar," jelasnya. 

Ia juga menambahkan bahwa kondisi lahan gambut yang dalam dan keberadaan pohon tembesu dan gelam yang terbakar menambah kesulitan dalam proses pemadaman.

Untuk mengatasi kebakaran ini, BPBD Sumsel mengerahkan tim gabungan yang terdiri dari 25 personel BPBD, 10 anggota TNI, 5 personel Polri, 10 anggota Manggala Agni, dan 18 personel dari PT LKK. 

Selain itu, operasi pemadaman juga dilakukan melalui udara dengan mengerahkan beberapa helikopter untuk melakukan water bombing. Selama 14 hari pertama kebakaran, sekitar 28 hektare lahan telah terbakar, namun upaya pemadaman berhasil mengendalikan api di sekitar 25,8 hektare. 

Meski demikian, tim pemadam masih terus bekerja untuk memastikan sisa-sisa titik api kecil yang ada tidak kembali meluas.