Seorang bocah dikabarkan meninggal dunia akibat terbawa arus Sungai Lematang dalam bencana banjir bandang di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Bocah berusia 13 tahun bernama Giga Danuri sebelumnya dilaporkan hilang terbawa arus deras di kawasan Bendungan Desa Muara Siban, Pulau Pinang, Lahat, Kamis (9/3).
- Ancam Gelar Aksi Besar-besaran, Warga Desa Lingga Berikan Waktu Seminggu kepada PTBA
- Ikut Launching Rumah Kebangsaan, Ini Pesan dan Harapan Kapolda Sumsel
- Supervisor SPBU Perbatasan OKU Timur Diduga Timbun Solar Untuk Pabrik Batu
Baca Juga
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, Muhammad Iqbal Alisyahbana mengatakan, banjir bandang yang terjadi di Lahat tak hanya merendam ratusan rumah warga.
Namun, akses jembatan penghubung Kabupaten Lahat dan kota Pagaralam di Desa tanjung Sirih, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan ikut terendam.Hal serupa juga terjadi pada akses jalan Desa Tinggi Ari, Kecamatan Gumay serta Desa Keban Agung, Kecamatan Mulak Sebingkai.
“Untuk jumlah rumah terendam saat ini masih dihitung termasuk kerugian materil. Namun dari laporan yang kami terima, satu anak atas nama Giga Danuri (13) tewas karena terbawa arus,” kata Iqbal saat dikonfirmasi RMOL, Kamis (9/3).
Iqbal menjelaskan, penyebab banjir bandang itu dikarenakan hujan deras yang terjadi sejak Rabu (8/3) petang hingga pagi hari Kamis (9/3). Akibatnya, air yang berada di Sungai Lematang meluap dan merendam seluruh rumah warga.
“Selain rumah, sawah milik warga juga ikut terendam,” jelasnya.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah mengirimkan bantuan ke lokasi kejadian, berupa logistik, tenda darurat, serta tim psikolog untuk menghilangkan trauma para korban.
“Kami juga membuka dapur umum untuk membantu para korban. Dari laporan terakhir, sekitar pukul 11.00 WIB hujan deras masih berlangsung di sana,” jelasnya.
- Pembalakan Liar di Taman Nasional Kerinci Seblat Disebut Jadi Penyebab Banjir Bandang Muratara
- Muratara Diterjang Banjir Bandang, DPRD Sumsel Minta OPD Terkait Cepat Tanggap
- Ratusan Hektar Sawah Terserang Banjir, Ada yang Gagal Panen