Gelombang kedua badai Freddy yang melanda Malawi sejak pekan lalu telah membawa penderitaan yang begitu besar bagi warga terdampak.
Berdasarkan laporan Departemen Urusan Penanggulangan Bencana Malawi (DoDMA) pada Sabtu (18/3) pukul 19.00 waktu setempat, jumlah korban jiwa akibat Freddy mencapai 447 orang.
Sementara 918 orang dilaporkan terluka dan 282 hilang, serta 362.928 warga berada di pengungsian setelah banjir bandang merendam tempat tinggal mereka.
Hingga Minggu (19/3), Pasukan Pertahanan Malawi (MDF), Dinas Kepolisian Malawi, dan tim penyelamat tetap dikerahkan untuk melakukan proses evakuasi.
MDF disebut DoDMA telah menerbangkan barang-barang bantuan, pasokan medis, dan personel ke tempat-tempat yang tidak dapat diakses melalui jalur darat.
Presiden Malawi Lazarus Chakwera pada Sabtu malam (18/3), mengatakan beberapa perwakilan luar negeri, organisasi lokal dan internasional, perusahaan dan individu telah menanggapi permohonannya untuk berpartisipasi dalam penangangan korban.
Dia mengimbau lebih banyak dukungan kemanusiaan, dengan mengatakan situasi di kamp-kamp dan daerah yang terkena dampak badai sangat buruk.
Sekolah terpaksa ditutup hingga 31 Maret, karena sekitar 230 sekolah telah diubah menjadi kamp penampungan bagi komunitas pengungsi internal.
Sejak akhir pekan lalu, badai Freddy menghantam beberapa kabupaten di Malawi dan menyebabkan angin kencang, banjir, serta tanah longsor.
- Malawi Minta Tambahan 7 Juta Dosis Vaksin Kolera
- Alami Lonjakan Kasus, 595 Warga Malawi Tewas Terkena Penyakit Kolera
- Austria Dilanda Badai, Lima Warga Tewas