Besar kemungkinan pulang kampung, terutama Mudik Lebaran bakal dilarang. Hanya saja Pemerintah hingga saat ini ternyata masih membolehkan masyarakat untuk pulang kampung.
Yang perlu dicamkan ini. Para perantau yang masih nekat melakukannya harus mengikuti protokol keselamatan dengan metode yang benar sehingga tidak menulari atau tertular virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
- Cegah Isu Intoleran dan Polarisasi Politik Jelang Pemilu 2024, Satintelkam Polres OKU Timur Sambangi JATMAN NU
- BKPRMI Sumsel Kutuk Aksi Terorisme Mengatasnamakan Agama
- Tak Paham Apa yang Dirasakan Rakyat, Jokowi Disebut Tak Punya Kemampuan Problem Solver
Baca Juga
"Tidak apa-apa (pulang kampung)," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jakarta, Kamis (26/3).
Namun demikian, pemerintah mengingatkan segala aktivitas masyarakat, terutama yang sedang pulang kampung, agar tetap dapat melakukan physical distancing atau jaga jarak fisik satu sama lain. Tujuannya untuk menekan risiko penularan COVID-19.
Aturan itu menjadi penting untuk dilakukan mengingat orang sehat dapat menjadi pembawa virus SARS-CoV-2 ke kampung halamannya, jika memang tidak menjalankan protokol keselamatan yang baik.
"Ya jangan 'deket-deket', physical distancing itu pondasi dasarnya. Kalau 'kembangin' rumah pondasinya itu (jaga jarak). Terserah mau pakai tembok, pakai bata, pondasinya itu," katanya merujuk perihal jaga jarak fisik tersebut seperti diberitakan JPNN.com, Jumat (27/3/2020).
Inti dari pondasi itu adalah untuk menjaga agar mereka yang sehat tetap sehat tidak tertular. Oleh karena pondasinya tetap harus terus dijaga karena tidak ada jaminan untuk daerah yang tidak terjangkit virus SARS-CoV-2, tak memiliki risiko penularan COVID-19.
"Jaga jarak pada setiap komunikasi jadi penting. 'Droplet' percikan ludah atau lendir saat bersin batuk bisa sejauh 1,5 meter menyebar. Jarak itu yang kita jaga. Kurang lebih itu kita pertahankan. Siapa pun mereka yang bawa virus ini tidak tampak sebagai orang sakit," terang Yuri.
Tidak lupa, pihaknya juga selalu mengingatkan masyarakat untuk terus mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) misalnya dengan membiasakan mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan atau melakukan kontak ke area wajah.[ida]
- Dalam Sepekan Kedepan, Potensi Cuaca Ekstrem Terjadi di Indonesia Bagian Tengah dan Timur
- Perkiraan Cuaca: Malam Hari Palembang Bakal Diguyur Hujan
- Ingatkan Penyebaran Berita Bohong, Dewan Pers Soroti Judul yang Diawali "Cek Fakta"