Pembentukan negara Palestina menjadi prasyarat utama yang diberikan Arab Saudi jika Israel berusaha menawarkan untuk menjalin hubungan diplomatik.
- PDIP Sumsel Dorong Pemerintah Majukan UMKM
- Anies Baswedan Ajak Relawan IndonesiAnies Bekerja Bersama Menuju Pemilu 2024
- Jokowi Nilai Gelar Profesor Kehormatan Megawati Sudah Tepat
Baca Juga
Begitu yang dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan dalam sebuah wawancara dengan Bloomber di Davos, Swiss pada Kamis (19/1).
"Kami telah mengatakan secara konsisten bahwa kami percaya normalisasi dengan Israel adalah sesuatu yang sangat penting bagi kawasan ini," ujar Faisal, seperti dikutip The Straits Times.
Namun, ia menegaskan, normalisasi dan stabilitas sejati hanya bisa terjadi dengan memberikan harapan kepada warga Palestina, dengan memberikan martabat kepada warga Palestina.
"(Normalisasi) membutuhkan pemberian negara kepada Palestina, dan itulah prioritasnya," lanjut Faisal.
Di bawah kesepakatan yang dikenal sebagai Abraham Accords pada tahun 2020, Israel melakukan normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab, termasuk Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain.
Baru-baru ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan membahas upaya menormalisasi hubungan dengan Arab Saudi.
- Tolak Berikan Pinjaman Tanpa Bunga, Arab Saudi Minta Pakistan Reformasi Ekonomi Lebih Dulu
- Timnas Indonesia Pastikan Lawan Palestina pada FIFA Matchday, Catat Jadwalnya
- Dituduh Selundupkan Narkoba, Pria 50 Tahun Dieksekusi Mati Arab Saudi