Arab Saudi Pasok Minyak Mentah ke China

ilustrasi/net
ilustrasi/net

China menjadi salah satu pasar bagi Arab Saudi dalam memasarkan minyak mentah yang dihasilkan negara Arab tersebut. 


Menteri Ekonomi Arab Saudi, Faisal al-Ibrahim menyebut China sebagai konsumen yang sangat penting bagi Arab Saudi.

"Kami memahami bahwa ada perubahan baru-baru ini di pasar energi, tetapi kami terus berkomitmen untuk menjadi pemasok energi yang andal bagi dunia, termasuk China," ujarnya kepada South China Morning Post, Selasa (31/5).

Komitmen Arab Saudi ini disampaikan ketika Uni Eropa mulai menyepakati sebagian besar impor minyak Rusia.

China sendiri bergantung pada impor untuk 70 persen dari kebutuhannya. Beijing mencoba segala cara yang mungkin untuk menjaga agar sistem industri besarnya tetap berjalan.

“Kami sangat menghargai hubungan ini," tambah Faisal.

Akibat invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, harga patokan minyak mentah Brent melonjak di atas 139 dolar AS per barel pada awal Maret.

Harga telah turun kembali ke 120 dolar AS per barel pada Senin (30/5), kira-kira naik 72 persen tahun-ke-tahun, tetapi harga solar dan bensin domestik masih pada rekor tertinggi di China.

Tahun lalu, China membeli 87,6 juta metrik ton minyak mentah dari Arab Saudi.

Pada Maret, raksasa energi Saudi Aramco mengumumkan akan berinvestasi dalam kilang bernilai miliaran dolar di timur laut China.