Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) meminta Pemerintah konsisten dalam melakukan penertiban pungutan liar (Pungli).
- Pungli di Masjid Al Jabbar,Pemprov Jabar Langsung Gelar Rapat
- Dugaan Pungli dan Kekerasan di Lapas Banyuasin, Aktivis Bakal Gelar Demo di Kanwil Kemenkumham Sumsel
- Ngeri! Sopir Batubara Dibacok Pelaku Pungli di Jalinsum OKU
Baca Juga
Sekretaris DPD Aptrindo Sumsel, Budi Susanto mengatakan, bicara soal Pungli di Pelabuhan Boom Baru itu antara ada dan tiada. Mengingat, untuk masuk area tersebut sudah diperketat. Hanya saja, Pungli masih terjadi di area sekitar akses masuk pelabuhan.
“Biasanya mereka tidak minta banyak, paling Rp5 ribu sampai Rp10 ribu,” katanya, Selasa (15/6).
Namun, Budi menyampaikan, ada Pungli di beberapa titik yang sangat tinggi. Bahkan, mereka meminta Rp200 ribu kepada setiap sopir truk. Jika tidak diberikan maka mobil pun akan dirusak.
“Mereka meminta uang tersebut untuk dana pengawalan kendaraan. Tapi, jika tidak diberi maka mobil akan dirusak. Saya pun pernah mengalaminya sendiri,” ucapnya.
Oleh karenanya, dirinya dan rekan-rekan di Aptrindo mengharapkan langkah Pemerintah memberantas Pungli ini terus berlanjut dan konsisten. Jangan sampai, justru ke depannya lebih parah. Karena, para pelaku Pungli tidak mendapat penghasilan dari memalak sopir kemudian melampiaskan kekesalan dengan merusak armada dan kendaraan truk.
“Mereka kalau ditangkap hanya diberikan pembinaan. Setelah itu, mereka melakukan aksi lagi. Jadi kami minta Pemerintah dan penegak hukum untuk konsisten,” tukasnya.
- Pungli di Masjid Al Jabbar,Pemprov Jabar Langsung Gelar Rapat
- Dugaan Pungli dan Kekerasan di Lapas Banyuasin, Aktivis Bakal Gelar Demo di Kanwil Kemenkumham Sumsel
- Ngeri! Sopir Batubara Dibacok Pelaku Pungli di Jalinsum OKU