Raksasa teknologi global, Apple, resmi mengumumkan rencana pembangunan pabrik AirTag di Batam, Kepulauan Riau, dengan nilai investasi sebesar 1 miliar dolar AS atau setara Rp16 triliun.
- iPhone SE 4 Bakal Meluncur 19 Februari, Hadir dengan Kamera Tunggal 48MP
- Sambut Imlek, Apple Luncurkan AirPods 4 Tema Tahun Ular
- Apple Tunda Peluncuran iPhone dengan Chip 2nm hingga 2026
Baca Juga
Langkah ini menandai komitmen perusahaan untuk memperkuat rantai pasok produk pelacak kecilnya di pasar global.
Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa pabrik ini akan memenuhi hingga 65 persen kebutuhan AirTag di dunia.
"Mereka berkomitmen penuh untuk pembangunan tahap pertama vendor AirTag dengan nilai investasi 1 miliar dolar AS. Diharapkan nanti 65 persen kebutuhan AirTag global akan diproduksi di pabrik di Batam," ujar Rosan saat ditemui di Gedung BKPM, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2025).
Rosan menjelaskan, Apple telah memilih lokasi untuk pabriknya di Batam setelah melalui proses survei. Pabrik ini akan memproduksi AirTag, perangkat pelacak kecil yang dirancang untuk membantu pengguna menemukan barang-barang pribadi seperti kunci, dompet, tas, dan lainnya.
"Pabrik ini akan berlokasi di Batam. Mereka sudah survei dan menetapkan lokasi tanah untuk pembangunan," katanya.
Ditargetkan, pabrik AirTag ini akan mulai beroperasi pada awal 2026. Kehadirannya diharapkan tidak hanya meningkatkan kontribusi Indonesia dalam rantai pasok global, tetapi juga mendorong pengembangan kawasan industri di Batam.
"Rencananya pabrik akan selesai pada awal 2026 dan dapat memenuhi 65 persen kebutuhan AirTag global. Ini akan menjadi kontribusi besar bagi Indonesia," tutup Rosan.
- iPhone SE 4 Bakal Meluncur 19 Februari, Hadir dengan Kamera Tunggal 48MP
- Groundbreaking Proyek Hilirisasi Timah Rp1,2 Triliun Resmi Dimulai di Batam
- Sambut Imlek, Apple Luncurkan AirPods 4 Tema Tahun Ular