Sejumlah universitas di China telah mengumumkan peningkatan biaya kuliah yang drastis tahun ini, menandai kenaikan pertama yang terjadi dalam dua dekade terakhir.
- AS Hentikan Ekspor Barang-barang Rumah Tangga untuk Rusia, 71 Perusahaan Masuk Daftar Hitam
- Batik Palembang Kembali di Hidupkan Melalui Tangan Agus Sari Yadin
- Deddy Corbuzier Sandang Pangkat Letnan Kolonel
Baca Juga
Keputusan itu diambil sebagai respons terhadap pengurangan anggaran nasional untuk perguruan tinggi dan tekanan keuangan yang sedang dihadapi pemerintah daerah.
Seperti dimuat Reuters pada Selasa (6/6), krisis keuangan yang melanda pemerintah daerah terjadi akibat kebijakan Covid-19 yang mengganggu selama tiga tahun terakhir, ditambah dengan krisis properti dan pertumbuhan ekonomi yang melambat di China.
Universitas China, yang sebagian besar bergantung pada pendanaan negara ikut terdampak, dan menyebabkan kenaikan signifikan.
Baru-baru ini beberapa universitas secara bersamaan mengumumkan kenaikan biaya, di antaranya Universitas Sains dan Teknologi China Timur yang berbasis di Shanghai yang mengalami kenaikan biaya kuliah sebesar 54 persen per tahun untuk beberapa program studi, seperti sains, teknik, dan pendidikan jasmani.
Sedangkan dalam program seni, kenaikan biaya mencapai 30 persen. Keputusan itu disampaikan dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis pada Minggu.
Sementara Universitas Dianji Shanghai juga mengalami kenaikan serupa, dengan biaya yang meningkat sebesar 30 hingga 40 persen, lebih mahal dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sesuai dengan pemberitahuan yang mereka keluarkan pada Senin.
Penurunan anggaran kementerian pendidikan yang dialokasikan untuk pendidikan tinggi pada tahun 2023 menjadi perhatian serius. Laporan anggaran dari kementerian tersebut menunjukkan bahwa penurunan terjadi sebesar 3,7 persen, menjadi 102,6 miliar yuan (Rp 214 triliun) dibandingkan tahun sebelumnya.
Di samping itu, mahasiswa internasional diperkirakan juga akan terdampak dari kenaikan itu, dengan sebuah studi yang dipimpin oleh profesor Liu Jin dari Institut Teknologi Beijing merekomendasikan kenaikan biaya kuliah hingga 110.000 yuan (Rp 229 juta) per tahun, dari hanya sekitar 20.000 yuan (Rp 41 juta) saat ini.
Keputusan-keputusan itu disebut telah memunculkan banyak kekhawatiran di kalangan mahasiswa dan pengamat pendidikan di Cina terhadap kenaikan biaya yang terjadi secara tiba-tiba, meski sejauh ini mereka belum merespons kenaikan itu secara langsung.
- Taiwan Bantah Kirim 1.000 Drone Bunuh Diri Untuk Bantu Ukraina
- 40 Jurnalis Jadi Target Penyerangan, CPJ Desak Brasil Luncurkan Penyelidikan
- NASA Temukan Korban Selamat Direruntuhan Gempa Turki dan Suriah