Anggaran tahun 2023 yang dimiliki Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sudah habis terpakai. Perkara-perkara etik terkait pemilu di daerah pun berpotensi mangkrak.
- Imbas Data Pemilih Bobol, DKPP Diminta Copot Pimpinan KPU
- Disanksi DKPP Pelanggaran Etik, KPU Diminta Bertanggung Jawab
- Partai Gelora Pagar Alam Laporkan Komisioner KPUD ke DKPP Terkait Proses Diskualifikasi
Baca Juga
Ketua DKPP RI, Heddy Lugito memaparkan, saat ini anggaran yang dialokasikan untuk DKPP telah habis pada minggu kedua Maret.
Pasalnya, untuk 2023 ini DKPP hanya dialokasikan anggaran sebesar Rp 26 miliar.
Menurutnya, kondisi tersebut berdampak pada operasional tugas dan fungsi DKPP, di mana berpotensi tidak bisa melaksanakan sidang pemeriksaan di daerah.
“Jadi minggu ini perkara di DKPP tidak bisa disidangkan (di daerah, red) karena anggarannya sudah habis,” kata Heddy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/3).
Oleh karena itu, Heddy menambahkan, DKPP saat ini masih akan tetap melaksanakan proses persidangan terhadap perkara-perkara yang telah masuk sebagai aduan masyarakat.
"Sidang (penanganan perkara yang masuk akan dilaksanakan) secara virtual," tandasnya.
- 7 Ribu Personel Gabungan TNI-Polri Siap Amankan Gedung MK
- Bamsoet Dukung Prabowo-Gibran Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu
- Sepanjang Pemilu 2024, Pelanggaran Etik Dominasi Laporan di Bawaslu OKI