Angel Vinales Ungkap Alasan Maverick Keluar dari Yamaha

Maverick Vinales/net
Maverick Vinales/net

Pembalap asal Spanyol Maverick Vinales menjadi topik hangat perbincangan selama jeda musim panas MotoGP. Penyebabnya, lantaran keputusan Vinales untuk hengkang dari Yamaha. Padahal kiprahnya dilintasan dinilai cukup lumayan.


Bahkan yang terbaru, rider Spanyol itu mampu naeik podium di Sirkuit Assen, Belanda bersama rekan satu timnya Fabio Quartararo yang merebut posisi pertama. Ayah Vinales, Angel Vinales mengungkapkan penyebab hengkangnya pembalap lebih cepat satu tahun dari kontraknya hingga 2022.

"Mereka tidak memberikan apa yang dia inginkan" uncap Angel Vinales dilansir laman motosprint, jum’at (2/7).

“Itu adalah perpisahan bersama, bahkan jika Yamaha tidak menginginkannya pada awalnya. Lin Jarvis menangis, dia tidak percaya. Karena Maverick seperti Marc, mereka menyerang dengan keras untuk memanfaatkan potensi mereka. Motor itu, di sisi lain, memiliki batas dan dari sana ia tidak akan membiarkan Anda pergi. Manajemen yang terkait dengan mekanik, kemudian, tidak dilakukan dengan baik. Mereka belum bisa memberikan apa yang dia inginkan, dia juga belum bisa mengendarai motor 100%. Oleh karena itu, ia merupakan akumulasi dari hal-hal," jelas Angel.

Kendati demikian Angel mengatakan anaknya telah membuat keputusan yang tepat karena dia tidak begitu bahagia bersama Yamaha M1. “Dia mengalami momen di mana dia sangat bahagia di rumah, dengan putrinya, tetapi dia menyadari bahwa dia tidak bahagia dengan tim. Media menyerangnya dengan mengatakan bahwa dialah masalahnya dan oleh karena itu saatnya tiba ketika dia meledak dan berkata cukup”. Tambahnya.

Angel memastikan Maverick pergi bukan lantaran buruknya motor yang digunakan namun karena kekakuan berada di Yamaha.

“Maverick tidak pergi karena motornya buruk, ingatlah, tetapi karena Yamaha tidak memberinya motor, itu harus untuknya dan dia tidak tahu bagaimana beradaptasi dengan motor itu. Yamaha membuat ini rumit, karena kompetitif. Di podium di Assen dia marah tentang masalah kopling, karena dia selalu ada hubungannya dengan dia dan karena dia tahu dia punya potensi untuk lebih cepat dari Fabio dan memenangkan balapan. Sesuatu selalu terjadi” pungkasnya.