Pengamanan terhadap calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, telah ditingkatkan oleh Dinas Rahasia Amerika Serikat, bahkan sebelum insiden penembakan yang terjadi akhir pekan lalu.
- Elon Musk Ikut Kampanye Trump di Lokasi Penembakan
- Donald Trup Selamat Dari Penembakan, Harris dan Biden Bersyukur
- Unggul dalam Survei Pilpres, Saham Trump Ikut Terkerek Naik
Baca Juga
Dalam sebuah laporan yang dikutip dari NBC pada Rabu (17/7), Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendeteksi ancaman pembunuhan dari Iran terhadap Trump.
"Seperti yang telah kami katakan berkali-kali, kami telah melacak ancaman Iran terhadap mantan pejabat pemerintahan Trump selama bertahun-tahun, sejak pemerintahan terakhir,” kata Watson.
Ancaman tersebut terkait dengan keinginan Iran untuk membalas dendam atas pembunuhan Qassem Soleimani oleh Amerika Serikat. Soleimani, yang saat itu merupakan jenderal paling berkuasa di Iran, dibunuh pada Januari 2020 oleh serangan udara AS di Bagdad, Irak, ketika Trump menjadi presiden.
Watson menambahkan bahwa ancaman ini dianggap sebagai masalah keamanan nasional dan dalam negeri yang menjadi prioritas tertinggi. Atas laporan tersebut, Dewan Keamanan Nasional langsung menghubungi Dinas Rahasia untuk memastikan keamanan Trump.
"Sebagai tanggapan, Dinas Rahasia meningkatkan sumber daya dan aset untuk melindungi mantan presiden Trump. Semua ini dilakukan sebelum hari Sabtu," ungkap seorang pejabat Dinas Rahasia yang mengetahui hal tersebut.
Iran diketahui telah menargetkan mantan pejabat tinggi pemerintahan Trump lainnya yang terlibat dalam operasi yang menyebabkan kematian Soleimani, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton.
Dinas Rahasia yang bertanggung jawab untuk melindungi mantan presiden dan calon presiden utama, telah menghadapi kritik tajam karena gagal menghentikan penjahat yang menembaki Trump dan peserta rapat umum pada hari Sabtu (13/7).
Satu orang tewas, dan dua lainnya terluka parah dalam penembakan tersebut, yang terjadi dua hari sebelum Trump secara resmi dicalonkan sebagai calon presiden dari Partai Republik pada konvensi Partai Republik di Milwaukee.
Badan tersebut mengatakan bahwa mengamankan lokasi pelaku penembakan adalah tanggung jawab polisi setempat di Kotapraja Butler. Pasalnya, gedung yang digunakan pelaku berada di luar lokasi unjuk kampanye, yang merupakan tanggung jawab Dinas Rahasia.
- Elon Musk Ikut Kampanye Trump di Lokasi Penembakan
- Donald Trup Selamat Dari Penembakan, Harris dan Biden Bersyukur
- Unggul dalam Survei Pilpres, Saham Trump Ikut Terkerek Naik