Aksi penyetruman ikan kembali marak terjadi di Sungai Rawas, wilayah Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
- Antisipasi Kelangkaan Minyak Goreng Jelang Ramadan, Ini yang Dilakukan Polda Sumsel
- Terpilih Jadi Ketua MSI Palembang, Dedi Irwanto Diharapkan Bangun Indentitas Palembang Melalui Sejarah
- Warga Kelurahan Sukajadi Keluhkan Mahalnya Tarif Izin Keramaian dari Kepolisian
Baca Juga
Praktik ilegal ini membuat warga di dua desa, yakni Desa Pauh I dan Pauh, semakin kesulitan mencari nafkah karena populasi ikan menurun drastis.
Warga menyebut, aktivitas penyetruman dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab yang menggunakan alat setrum bertenaga mesin dan aki. Akibatnya, ikan-ikan mati massal, termasuk biota sungai seperti ikan kecil dan telur-telur ikan yang ikut musnah.
“Dulu kami mudah dapat ikan. Sekarang jangankan hasil tajur, umpannya saja banyak yang mati. Sudah susah sekarang cari ikan,” ujar Andri (38), warga Desa Pauh I, Minggu (13/4).
Andri menambahkan, penyetruman tak hanya menghancurkan mata pencaharian masyarakat yang menggantungkan hidup dari sungai, tetapi juga merusak keseimbangan ekosistem. Ia mengaku kini mulai jarang melihat spesies tertentu seperti ikan belida.
“Sekarang belida saja sudah jarang. Telur-telur ikan mati, ikan kecil pun habis. Ini rusak semua,” keluhnya.
Warga mendesak agar Pemerintah Kabupaten Muratara dan aparat penegak hukum turun tangan untuk menghentikan aktivitas tersebut. Mereka menilai tindakan tegas harus segera diambil agar praktik perusakan sumber daya alam itu tak terus berulang.
“Kami minta pelakunya ditindak tegas. Ini menyangkut penghidupan banyak orang,” tegas Andri.
Sementara itu, Kepala Desa Pauh I membenarkan keluhan warga dan menyebut pihaknya telah berulang kali mengimbau agar praktik penyetruman dihentikan.
“Kami sudah ingatkan, baik lewat masjid, surat edaran, maupun saat acara-acara warga. Tapi tetap saja ada yang nekat,” ujarnya.
Kades juga mengingatkan agar para pelaku tidak merasa tersinggung apabila suatu saat nanti ditindak oleh aparat penegak hukum.
“Kalau nanti ada tindakan dari pihak berwenang, jangan salahkan kami. Kami sudah sering ingatkan,” tandasnya.
- Desa Lawang Agung Gelar Mudesus, Bentuk Koperasi Merah Putih untuk Dorong Ekonomi Warga
- Pemdes Lawang Agung Salurkan Santunan untuk Keluarga Korban Tenggelam di Sungai Rawas
- Tragis! Ibu dan Anak Tewas Tenggelam di Sungai Rawas, Perahu Terbalik saat Perjalanan Pulang dari Kebun