Ajak Kaum Muda Bertani, Camat Talang Ubi Gagas Komunitas Petani Milenial

Camat Talang Ubi, Emilia Waasik Ama (kanan) bersama Komunitas Petani Milenial di Kecamatan Talang Ubi. (eko jurianto/rmolsumsel.id)
Camat Talang Ubi, Emilia Waasik Ama (kanan) bersama Komunitas Petani Milenial di Kecamatan Talang Ubi. (eko jurianto/rmolsumsel.id)

Tak sedikit yang memandang sebelah mata profesi sebagai petani. Bahkan dicibir juga sebagai pekerjaan yang tidak bergengsi dan identik dengan kotor. Terlebih oleh kaum milenial saat ini.


Namun, faktanya berkat kerja keras petani, hampir seluruh perut manusia yang ada di muka bumi ini bisa kenyang.

Sebagai upaya mendorong munculnya petani baru terutama dari kalangan milenial, di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mulai membentuk komunitas petani muda atau petani milenial. Komunitas itu digagas oleh Camat Talang Ubi, Emilia Waasik Ama.

Tidak main-main, Camat Talang Ubi yang juga memiliki hobi bercocok tanam memfasilitasi petani milenial untuk memulai bertani dengan menyiapkan lahan serta bibit dan sarananya. 

Upaya itu, menurut Camat wanita pertama di Talang Ubi ini, sebagai bentuk membakar semangat kaum muda dan remaja terutama di wilayah kecamatan Talang Ubi untuk menggeluti profesi petani. 

"Perlahan kita arahkan petani milenial untuk benar-benar terjun menjadi petani sungguhan. Sudah ada beberapa yang kami bina, rata-rata dari pegawai TKS atau honorer," ujar Emilia, Senin (5/12).

Dalam menyemangati petani milenial, Camat Talang Ubi selalu berpesan agar jangan malu untuk jadi petani, sebab petani merupakan pekerjaan paling mulia. 

"Tidak ada pekerjaan paling mulia selain petani. Karena amal kebaikan petani bukan hanya dinikmati manusia, tetapi juga seluruh mahluk yang ada di muka bumi ini. Diantaranya, tanaman yang ditanam mengeluarkan oksigen, kemudian cacing tanah hidup serta banyak manfaat lainnya yang dirasakan makhluk selain manusia," bebernya.

Camat yang aktif terjun ke lapangan ini juga bertekad dengan dibentuknya petani milenial akan mampu menstabilkan bahan pangan di wilayah Kabupaten PALI. 

"Saat ini dunia dihadapkan dengan ancaman krisis pangan, krisis ekonomi dan inflasi, dengan adanya petani milenial ini mudah-mudahan bisa sebagai upaya penanggulangan masalah itu," tandasnya.