Air Terjun Curup Mangkok Mengering, Kunjungan Wisatawan di Pagar Alam Turun Drastis

Kondisi air terjun curup mangkok yang mengering/ist
Kondisi air terjun curup mangkok yang mengering/ist

Salah satu daya tarik wisata utama di Pagar Alam, yaitu Curup Mangkok, saat ini menghadapi tantangan serius akibat musim kemarau yang berkepanjangan. 


Air terjun yang biasanya mengesankan dengan aliran derasnya sekarang mengalami penurunan drastis dalam debit airnya. Bahkan, air yang sebelumnya jatuh dari ketinggian sekitar 5 meter, kini hanya menyisakan tetesan-tetesan kecil saja.

Kekeringan Curup Mangkok, yang terletak dekat dengan Dempo Park dan tidak jauh dari pusat kota Pagar Alam, telah membuat banyak wisatawan ragu untuk mengunjungi destinasi ini. Banyak pengunjung yang enggan berkunjung karena pesonanya yang mulai memudar.

Menurut Witok, salah satu pengelola objek wisata Curup Mangkok, penyebab utama dari kekeringan ini adalah karena sumber mata air yang mengalir ke air terjun tersebut kini telah mengering. 

Dia mengatakan tidak hanya Curup Mangkok yang terkena dampak; air terjun 7 Kenangan yang terletak di aliran anak sungai yang sama juga mengalami kekeringan.  Kondisi ini telah berlangsung selama dua bulan terakhir dan telah membuat kunjungan wisatawan semakin sepi. 

"Iya, air terjun Curup Mangkok dan 7 Kenangan ini mengering sejak 2 bulan lalu karena sumber mata airnya di atas dekat kawasan kebun teh memang sudah mengering," katanya dibincangi RMOLSumsel, Rabu (4/10).

Dampak kekeringan ini sangat terasa pada kunjungan wisatawan ke kawasan Dempo Park. Kunjungan wisatawan menurun drastis, dan penghasilan para pengelola destinasi wisata ini pun merosot tajam. 

"Biasanya pada hari-hari biasa, terdapat sekitar 100 hingga 200 pengunjung per hari dengan tiket masuk seharga Rp 10 ribu per orang, tapi semenjak airnya mengering, tidak ada sama sekali wisatawan yang datang," keluh Witok. (tf).