Anggota Komisi VII DPR RI, Adian Napitupulu menilai terlalu dini menyimpulkan ada yang menunggangi aksi-aksi demontrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang terjadi hampir di semua Provinsi Indonesia.
- Terungkap dalam Sidang, Saksi Sebut Sekda Muba Terima Fee Rp50 juta dari Dugaan Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
- Teror Pelempar Batu di Muara Enim Kembali Makan Korban, Polisi Didesak Segera Ringkus Pelaku
- Divonis Bersalah Karena Merusak Lingkungan, Kawali Sumsel: Ditjen Minerba Wajib Cabut IUJP Lematang Coal Lestari
Baca Juga
"Kalau saya berpikir lebih baik begini, saya tidak mau menyimpulkan dulu ada penunggang, ada penumpang, dan sebagainya. Terlalu dini menurut saya ya," kata Adian di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/10).
Dia menegaskan, dalam persoalan ini yang harus dikedepankan adalah ruang dialog. Bukan malah, ujug-ujug menyimpulkan bahwa demo tersebut ditunggangi.
“Yang terpenting saat ini kedepankan dialog. Terlalu dini menyebutkan penunggang dalam demo ini,” terangnya.
Adian menyampaikan, perbedaan pendapat dalam penyusunan sebuah UU tak terlepas dari perdebatan, perbedaan dan penolakan. Karena itu, sudah seharusnya dikedepankan dialog dalam persoalan tersebut.
Selebihnya, mantan aktivis 98 ini memastikan bahwa kondisi para mahasiswa dan pelajar yang diamankan oleh aparat kepolisian, tadi malam dalam keadaan aman.
“Sebagai anggota DPR saya harus memastikan bahwa mereka aman. Tadi saya sudah cek, mereka semua dalam keadaan aman. Tidak ada luka lebam juga, semua sehat,” demikian Adian Napitupulu.
- Fakta Baru, Sebelum Ditembak OTD, Mahasiswa Unbara Terlebih Dahulu Berkelahi dengan Warga
- Mayat Bayi Berusia Satu Bulan Ditemukan Membusuk di TPU Muara Enim
- Bakal Calon Walikota Bersitegang dengan Camat, Sosialiasi Berakhir Ricuh