Adhie Massardi Sebut Secara Etika dan Moral Anak Presiden Tak Boleh Berbisnis

Dua putra Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep. (Net/rmolsumsel.id)
Dua putra Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep. (Net/rmolsumsel.id)

Perdebatan muncul di tengah masyarakat mengenai boleh tidaknya keluarga pejabat negara berbisnis, termasuk anak dan keluarga Presiden.


Menanggapi hal itu, Juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Adhie M Massardi mengatakan, secara etika, moral, dan kepatutan di negara demokrasi, anak maupun keluarga pejabat negara termasuk Presiden tidak boleh berbisnis.

Seperti hal yang dilakukan oleh anak Presiden Joko Widodo yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, di mana bisnis keduanya kemudian dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun.

“Muncul pertanyaan, apakah tidak boleh anak presiden menjadi kaya dari berbisnis? Dalam konteks reformasi, dalam konteks demokrasi, ini jawabannya tidak boleh,” ujar Adhie kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (17/1).

Di negara demokrasi kata Adhie, anak pejabat atau keluarga pejabat tidak boleh berbisnis, kecuali bisa menjaga etika, moralitas, dan kepatutan.

“Kayak contoh misalnya, yang terjadi di Perdana Menteri Jepang itu. Sebetulnya nggak ada masalah, karena kalau kita menjamu anak presiden nggak ada masalah. Kemudian menjadi pertanyaan publik itu adalah, apakah yang kita lakukan untuk menjamu anak presiden itu karena dia anak presiden? Susah kita menjelaskan itu. Dan juga susah membuktikan jika (jamuan) bukan karena anak presiden,” jelas Adhie.

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini juga menilai bahwa banyak negara-negara lain yang melarang keluarga atau anaknya berbisnis karena menimbulkan persepsi publik yang aneh-aneh.

Adhie juga mengulas kembali apa yang terjadi di era Presiden Soeharto. Anak-anak Soeharto baru berbisnis ketika Soeharto menjadi presiden sekian puluh tahun sudah dianggap penyimpangan.

“Nah kalau sejak awal dia berbisnis, dia harus off. Nah ini anak-anak Joko Widodo kan waktu awal-awal kan tidak berbisnis. Kemudian dia berbisnis dan ada suntikan dana dari perusahaan. Nah siapa yang bisa menjelaskan bahwa suntikan dana itu tidak ada kaitannya dengan perusahaan yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan yang menyuntik dana itu,” pungkas Adhie.