Mahasiswa Sumsel: Kami Peduli Karena Mungkin Kami Juga Jadi Pekerja

Ada alasan kuat mengapa para elemen mahasiswa ikut turun langsung membela kaum buruh terkait kontroversi disahkan Undang Undang Cipta Kerja oleh DPR RI.


Para mahasiswa Sumsel dari seluruh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) turun ke jalan untuk mendesak dibatalkannya UU Cipta Kerja yang dinilai merugikan rakyat. Ada beberapa agenda yang mereka usung dalam aksi ini.

"Kita mendesak omnibus law soal cipta kerja ini dibatalkan dan meminta presiden jangan ditandatangani. Kami minta Presiden keluarkan Perppu pengganti omnibus law dan akan kita kawal judical review. Mahasiswa turun karena ini panggilan nurani kami," tegas Bagas Pratama, selaku Humas Aksi Aliansi Pemuda dan Mahasiswa untuk rakyat Sumsel, Rabu (07/10/2020).

Ada misi penting bagi mahasiswa yakni kalau UU Cipta Kerja ini terus digulirkan maka bisa saja nantinya mereka juga akan menjadi korban dari aturan tersebut.

"Karena mungkin saja kami akan jadi bagian pekerjanya. Selain itu kKami menyoroti lingkungan, ada perampasan tanah yang belum juga tuntas.
Konflik agraria sudah banyak terjadi juga sebelum omnibus law ini. Nah setelah omnibus law ini disahkan investor semkin merasa kuat dengan dalih Undang Undang Cipta Kerja," tegas Bagas.

Bagas juga menegaskan, dalam aksi ini mereka akan tertib dan tidak akan melakukan aksi chaos.

"Sebelumnya kita semalam sepakat untuk damai karena kami ingin tunjukan ke publik kalau mahasiswa Sumsel berlaku damai dan bukan yang hari ini diamankan (penyusup). Mereka bukan bagian dari kita. Kami akan memberi kesan kalau Sumsel itu damai," ucapnya.