Kejar Target Rasio Elektrifikasi 99 Persen Hingga Akhir Tahun, Ini yang Dilakukan Pemerintah

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Yohanes H Toruan, menghadiri peresmian infrastruktur ketenagalistrikan program CSR kelistrikan dan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang digelar secara virtual di Sumsel Command Center, Kamis (16/7/2020).


Peresmian ini dilakukan atas kerjasama antara pemerintah, PLN, BUMN, dan swasta dalam penyediaan listrik bagi masyarakat khususnya di Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar (T3) serta mendukung industri pengolahan mineral yang diselenggarakan Kementerian ESDM melalui aplikasi zoom meeting.

Direktur PT PLN, Zulkifli, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, kementerian ESDM, dan pihak swasta atas bantuan serta dukungan untuk peningkatan program kelistrikan untuk rumah tangga.

"Pelaksanaan BPBL pada daerah T3, harus kita syukuri, karena dengan begitu saudara-saudara kita dapat menikmati akses listrik rasio elektrifikasi 98,93%, dan PLN juga tetap butuh bantuan dan dukungan agar rasio kelistrikan ini dapat mencapai 99,9 persen pada tahap selanjutnya," ungkapnya.

Ia menjelaskan, bahwa ada beberapa jenis program kelistrikan strategis, yakni antara lain PLTMG dan proyek jaringan transmisi.

"PLN siap mendukung industri pengolahan mineral, karena sistem kelistrikan Indonesia dalam kondisi surplus dan andal. PLN siap mempertahankan dan mengembangkan kesiapan listrik demi mendukung perekonomian Indonesia dalam industri nikel, alumunium, rumah tangga dan lainnya.

"Sampai akhir 2019 ada proyek transmisi PLN yang telah beroperasi yakni tol listrik dari Sumsel sampai ke Sumut dan dari Sulsel ke Sulut. Seluruh proyek ketenagalistrikan terwujud atas kerjasama dan dukungan stakeholder dan pihak-pihak terlibat," katanya.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan bahwa saat ini, ia telah meresmikan proyek-proyek kelistrikan strategis PLN. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero) terus melakukan penyambungan listrik gratis di desa-desa untuk mengejar target rasio elektrifikasi 99 persen sampai akhir tahun ini.

"Kementerian ESDM ingin menyediakan energi yang cukup dan merata meskipun di tengah pandemi, hal untuk menunjang aktivitas masyarakat yang bekerja dan belajar. Dengan pembangkit listrik dan proyek jaringan tranmisi yang tersebar di seluruh Indonesia," katanya.

Ia mengatakan untuk mendukung hal tersebut maka telah disediakan total investasi 15 Triliun dan hal ini juga dapat menyerap tenaga kerja. Infrastruktur kelistrikan dibutuhkan untuk memperkuat sistem ketenagakerjaan, guna mendukung pelayanan masyarakat.

"Listrik yang masuk ke pelosok akan menumbuhkan perkembangan industri di desa-desa sehingga mampu mengangkat perekonomian masyarakat. Maka kerjasama ini juga adalah sebuah bentuk dukungan ke industri di Indonesia," katanya.

Ia mengatakan, selain menyediakan listrik di kawasan industri dan kawasan pelosok. Hingga April 2020, 98,93 persen elektrifikasi akan ditingkatkan menjadi 99,9 persen diakhir tahun ini.

"Kami mengapresiasi PLN dalam kerjasama yang terjalin untuk mewujudkan hal tersebut, tahun depan kita berharap ada partisipasi terhadap badan usaha untuk dapat berpartisipasi. Program akan terus dilanjutkan menuju ke 100 persen. Karena masyarakat bisa memanfaatkan listrik mendukung kegiatan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Dalam kesempatan itu, terdapat 15 proyek kelistrikan diresmikan yakni di Sumatera-Kalimantan, Jawa-Madura-Bali dan Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara.