Penanganan pandemik virus corona baru atau Covid-19 di daerah diminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian untuk menjadi tema utama sosialisasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020.
- FSPPB dan SP PLN Menolak Rencana Holding, Subholding serta IPO yang Dinilai Bentuk Privatisasi
- KPU Undi Nomor Urut Malam Ini, Setiap Paslon Dapat Kuota 150 Undangan
- Takziah ke Rumah Duka Rizal Ramli, Prabowo: Beliau Aktivis yang Idealis
Baca Juga
Tito Karnavian berpendapat, dari 270 daerah yang akan menyelenggarakan pilkada, terdapat 220 kepala daerah yang akan mencalonkan kembali dirinya maju dikontestasi politik tahun ini. Melalui cara penanganan Covid-19 oleh ratusan incumbent itu, dia menilainya sebagai daya tarik untuk masyarakat pemilih agar mau ikut berpartisipasi di pilkada 9 Desember nanti.
"Maka saya meminta kepada teman-teman media, dan kita semua bergarak agar isu yang diangkat dalam kontestasi pilkada itulah isu tentang penanganan Covid-19. Efektivitas penanganan Covid-19 daerah itu dan penanganan dampak sosial ekonominya," ujar Tito di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (22/6).
Tidak hanya itu, mantan Kapolri ini juga menyebutkan bahwa isu Covid-19 juga memberikan dampak positif bagi calon petahana maupun non petahana. Namun jika petahana tidak bisa menangani Covid-19 dengan baik, maka bukan tidak mungkin penilaian masyarakat untuk memilih beralih ke kandidat lain.
"Kepala daerahnya tidak efektif menangani Covid-19, ya jangan dipilih lagi. Karena rakyat membutuhkan kepala daerah yang efektif bisa menangani persoalan covid di daerah masing-masing, berikut dampak sosial ekonominya," sebut mantan Kapolda Papua ini.
"Nah, jadi mari kita bersama-sama angkat masalah upaya efektivitas penanganan covid oleh kepala daerah dan dampak sosial ekonominya menjadi isu sentral dalam pilkada. Sehingga yang terjadi bukan penyebaran, tapi penekanan angka penularan," demikian Tito Karnavian.
- Cak Imin: Sejak Dulu Pers Berperan Penting Kawal Pembangunan Bangsa
- Rayakan Ultah saat Rapat Paripurna DPR RI, Puan Maharani Dituntut Minta Maaf kepada Rakyat
- Kejagung Pelajari Laporan Dugaan Kredit Macet Senilai Rp6 Triliun PT Titan Group