Pemerintahan Trump Desak Israel Nyatakan Kedaulatan di Tepi Barat

Dukungan Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Israel tak pernah surut. Bahkan AS mendesak Benjamin Netanyahu untuk menyatakan kedaulatan Israel atas tanah Palestina di Tepi Barat.


Hal itu dikemukakan Duta Besar AS untuk Israel David Friedman dalam sebuah wawancara, setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz membentuk pemerintahan persatuan.

Kendati begitu, Friedman mengatakan, Netanyahu harus tetap melakukan negosiasi dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas terkait dengan pembentukan negara.

"Tugas utama adalah menyatakan milik pihak Israel karena mereka lah yang harus memikirkan apa yang terbaik untuk negara Israel. Persyaratan utama adalah bahwa bagian Israel dari wilayah C tidak akan melebihi 50 persen, yaitu 30 persen dari Tepi Barat," ujar Friedman seperti dimuat Sputnik, Sabtu (9/5/2020).

Padahal, sesuai Kesepakatan Oslo II yang ditandatangani pada 1995 oleh Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dan Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat di bawah naungan Presiden AS Bill Clinton, Area C akan merupakan 61 persen dari Tepi Barat akan "secara bertahap dipindahkan ke Yurisdiksi Palestina".

“Pemetaan harus dilakukan. Pemerintah (Israel) harus menyetujui pembekuan pada setengah Area C, dan yang paling penting, pemerintah Israel harus menyatakan kedaulatan. Kami (AS) tidak menyatakan kedaulatan, pemerintah Israel harus menyatakan kedaulatan," tambah Friedman.

Menyambut desakan Pemerintah AS itu, Netanyahu menyatakan yakin bahwa ia dapat menegaskan kedaulatan atas bagian-bagian Lembah Jordan dan Tepi Barat sebagai pemukiman Yahudi.

Netanyahu bahkan mengatakan akan melaksanakan hal tersebut dalam beberapa bulan mendatang. Sementara Friedman juga mengungkapkan, Israel akan mengambil alih wilayah tersebut pada Juli.[ida]