Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan, Inggris sudah melewati puncak Pandemi Virus Corona Baru 2019 (Covid-19). Karena itu ia akan segera melonggarkan aturan lockdown.
- Ratu Dewa Diajukan Menjadi Penjabat Walikota Palembang, Calon Kuat?
- Pemimpin Syiah Senior Iran Abbas-Ali Soleimani Ditembak Mati di Bank
- Tiga BUMN Ini Diusulkan Dapat Tambahan Penyertaan Modal Hingga Rp15,5 Triliun
Baca Juga
Dalam konferensi pers pertamanya sejak pulih dari Covid-19, Johnson memberikan harapan pada waga Inggris. Namun ia meminta mereka untuk tetap melakukan pembatasan gerak.
"Saya dapat informasi hari ini bahwa untuk pertama kalinya, kita melewati puncak penyakit ini. Kita melewati puncaknya dan kita berada di lereng yang menurun, dan kita memiliki banyak alasan untuk berharap dalam jangka panjanh," ujar Johnson seperti dilansir CNA.
"Sangat penting untuk kita sekarang ini tidak kehilangan kendali dan membuat gunung yang bahkan lebih besar," tambahnya merujuk pada kekhawatiran kurva gelombang kedua infeksi yang lebih buruk.
Inggris sendiri saat ini memiliki jumlah korban Covid-19 tertinggi kedua di Eropa dengan 26.711 orang meninggal dunia.
Pada Kamis (30/4/2020), jumlah kasus yang dikonfirmasi di Inggris naik sebanyak 6.032 menjadi 171.253 kasus.
Selain dihadapkan dengan persoalan krisis kesehatan, Inggris juga dibuat kewalahan dengan meningkatnya angka pengangguran dan banyaknya perusahaan yang lumpuh. Ini membuat pemerintah mulai berhati-hati untuk melirik opsi pelonggaran lockdown.
Johnson bahkan berjanji untuk menerapkan strategi pelonggaran kuncian. Namun, ia mengatakan, tanggal atau pun setiap perubahan akan ikut didorong dengan saran dari para ahli dan data ilmiah.[ida]
- Fraksi PDIP Dukung BUMN Tutup Garuda Indonesia
- Diwakili Kemendagri, Jokowi Nyatakan Inkonstitusional Perpanjangan Jabatan KPUD
- PN Jakpus Putusan Pemilu Ditunda, Golkar Palembang Sebut Hal itu Aneh