Pandemi Covid-19 Lebih Parah dari Krisis Moneter 1997

Wabah virus corona baru yang menjadi Pandemi Global Covid-2019 akan jauh lebih buruk daripada Krisis Moneter 1997.


Demikian prediksi yang dibuat mantan Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad.

"Ini lebih buruk daripada krisis keuangan. Ini benar-benar pukulan hebat bagi ekonomi seluruh dunia," ujar Mahathir dalam wawancara bersama Bloomberg, Senin (16/3/2020).

Sebelum Mahathir, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde juga memperingatkan wabah bisa menyebabkan kejatuhan ekonomi serupa krisis keuangan global 2008.

Hal yang kurang lebih sama juga dikatakan oleh Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, yang memperkirakan dampaknya bisa lebih buruk.

Pada saat krisis moneter 1997, Mahathir menjabat sebagai perdana menteri. Dia lah yang membawa Malaysia bangkit dari keterpurukan. Alhasil, pertumbuhan ekonomi Malaysia rebound hanya dalam setahun. Banyak negara yang kemudian kehebatannya.

Namun, Mahathir mengungkapkan, saat ini situasi lebih sulit. Nilai tukar tidak akan membantu.

"Kepercayaan investor sangat rendah tidak hanya untuk Malaysia, itu untuk seluruh dunia," ujar Mahathir.

"Karena jika kamu berinvestasi dan tidak bisa menjual, kamu tidak berinvestasi," lanjutnya.

Akibat pandemik ini, rantai pasokan dan pergerakan manusia melambat. Konsumen cenderung fokus pada makanan dan produk kesehatan. Mengundurkan diri pada Senin (14/2),

Mahathir mengaku ragu atas kemampuan pemerintahan baru Malaysia yang saat ini dipimpin oleh Muhyiddin Yassin. Menurutnya, sulit untuk mengerahkan pemulihan Malaysia di situasi saat ini.

"Ini waktu yang salah untuk mengambil alih pemerintahan. Negara ini belum pernah dalam kondisi seperti itu sebelumnya," ungkapnya.[ida]