Telekantor

KAKEK saya, T.K. Suprana adalah pendiri perusahaan Djamoe Tjap Djago pada tahun 1918 di desa Wonogiri, Jawa Tengah, Indonesia.


Saya tidak sempat berjumpa dengan kakek yang meninggalkan dunia fana ini sebelum saya dilahirkan. Namun nenek merupakan narasumber sejarah Djamoe Tjap Djago yang kini dikenal sebagai Jamu Jago.

Sejarah
Nenek saya berkisah bahwa pada awalnya Djamoe Tjap Djago sebagai perusahaan rumah-tangga kelas gurem melakukan segenap manajemen perusahaan mulai dari produksi, pernjualan, administrasi sampai keuangan di rumah kakek-nenek dengan dua karyawan yaitu kakek saya dan nenek saya.

Tidak ada pabrik dan juga tidak ada kantor sebab baik pabrik untuk produksi mau pun kantor untuk melaksanakan manajemen semua berada di rumah kakek-nenek saya. Sebagai Presiden Direktur merangkap Direktur Pemasaran dan Keuangan, kakek saya tidak perlu setiap pagi berangkat ke kantor sebab kantor berada di rumah beliau.

Demikian pula nenek saya sebagai Direktur Produksi meramu jamu dapat menunaikan tugas profesional bukan di kantor yang terletak di luar rumah namun di kantor di dalam rumah sendiri.

Kuno
Bagi yang sudah terbiasa bahwa sebuah lembaga usaha harus memiliki kantor yang terletak di luar rumah pengusaha bersangkutan, mungkin Djamoe Tjap Djago terkesan tidak profesional sambil terkesan kuno alias ketinggalan jaman.

Namun jangan lupa bahwa jaman selalu berubah. Yang semula terkesan kuno bisa saja kemudian malah terkesan sangat modern alias sesuai dengan perubahan jaman. Dan fakta membuktikan bahwa teknologi telekomunikasi visual mau pun audio telah memungkinkan kantor masa kini dapat dikelola tanpa meninggal kan rumah masing-masing pengusaha mau pun para pekerjanya.

SEC
Pada awal Maret 2020, The Securities and Exchange Commission (SEC) telah menetapkan kebijakan bahwa segenap karyawan dan direksi di kantor pusat mereka di negara bagian Distrik Columbia, Amerika Serikat agar jangan dapat ke kantor akibat kecemasan akibat virus Corona.

Kecemasan atas virus Corona diawali dengan seorang karyawan terpaksa dirawat di rumah sakit setempat akibat penyakit saluran pernafasan yang diduga akibat virus Corona. Demi mencegah virus Corona mewabah lewat kantor mereka maka manajemen SEC menetapkan kebijakan bahwa segenap karyawan dan direksi tetap menunaikan tugas masing-masing dengan menggunakan teknologi telekomunasi audio-visual demi melakukan telemanajemen jarak jauh dari rumah masing-masing.

Pimpinan SEC dengan lebih dari 4.000 karyawan tersebar di seluruh Amerika Serikat lantang mengeluarkan maklumat “Even with increased telework, the SEC remains able and committed to fully executing its mission on behalf of investors, including monitoring market function and working closely with other regulators and market participants,”.

SEC membuktikan bahwa kebudayaan kerja kontemporer telah bergeser dari kantor menjadi telekantor.

Teknologi Komunikasi
Saya makin kagum kepada kakek dan nenek saya sebagai dua karyawan merangkap pemimpin serta pemilik perusahaan Djamoe Tjap Djago yang kini sudah berusia menjelang 102 tahun.

Ternyata kakek-nenek saya memiliki kearifan tradisional yang semula terkesan kuno alias ketinggalan zaman namun 102 tahun kemudian terbukti sebagai kearifan tradisional yang selaras dengan perubahan zaman.

Sejak awal, kakek-nenek saya sudah memiliki kearifan tradisional visioner jauh ke masa depan yang 102 tahun kemudian terbukti selaras dengan perubahan zaman akibat kemajuan teknologi telekomunikasi yang memungkinkan manusia bekerja bahkan bekerja sama secara jarak jauh sehingga tidak perlu meninggalkan domisili masing-masing.[JAYA SUPRANA]